TEMPO.CO, Purwakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjajaki rencana untuk membangun pusat latihan tim nasional di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Rencana tersebut telah dimulai dengan pertemuan antara Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan Komite Eksekutif (Executive Committee/ Exco) PSSI dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di kantor Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Senin, 20 Februari 2012.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah menyiapkan tiga wilayah sebagai alternatif lokasi pusat latihan timnas, yakni sekitar Stadion Purnawarman seluas 20 hektare, Sukatani seluas 30 hektare, dan Kertasari seluas 300 hektare.
"Kami tawarkan tiga wilayah itu, terserah mana yang cocok. Itu (penawaran lahan) bentuk pengorbanan Purwakarta untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Harus ada yang berkorban. Jika semua dinilai dari bisnis, sepak bola kita tidak akan maju," ujar Dedi.
Djohar menyambut baik apresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta. "Dengan begitu, nama Purwakarta nanti akan dikenal di seluruh Indonesia. Jika orang membicarakan timnas, maka nama Purwakarta akan selalu disebut," ujar Djohar.
Direktur Organisasi PSSI Agus Yasmin mengatakan wacana pembangunan pusat latihan timnas berawal saat pembukaan kompetisi Divisi Dua PSSI di Purwakarta sekitar tiga pekan lalu. Melihat Stadion Purnawarman tidak bermanfaat maksimal, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menawarkan Agus agar PSSI menggunakan kawasan stadion itu sebagai lokasi pusat latihan timnas.
Agus kemudian melaporkan gagasan tersebut kepada Deputi Sekretaris Jenderal Bidang Kompetisi PSSI Saleh Ismail Mukaddar. Saleh lantas memberi tahu Ketua PSSI Djohar Arifin. "Pak Djohar sendiri yang berbicara dengan Pak Bupati sampai terjadi pertemuan saat ini," ujar Agus.
Saat ini timnas tidak memiliki lapangan latihan sendiri, meski biasa menggunakan lapangan C Senayan, Jakarta. Namun, menurut Djohar, PSSI hanya menyewa lapangan tersebut setiap bulan seharga Rp 100 juta, sehingga membebani keuangan.
ARIE FIRDAUS