TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka kasus cek pelawat pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, Nunun Nurbaetie, hari ini, 21 Februari 2012, akan dibawa ke Rumah Sakit Harapan Kita karena kondisi fisiknya yang anjlok. "Ibu masih di rutan. Rencananya hari ini mau periksa jantung ke RS Harapan Kita karena kondisi beliau semalam drop," kata pengacara Nunun, Ina Rahman, dalam pesan pendeknya kepada Tempo pagi ini.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Nunun sebagai tersangka pada Februari 2011 lalu. Nunun disangka menyogok untuk memenangkan Miranda Swaray Goeltom menjadi Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia. Ia diduga memberikan cek pelawat sebanyak 480 lembar senilai Rp 24 miliar ke seluruh politikus Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan periode 1999-2004.
Istri Adang Daradjatun ini memang kerap mengalami gangguan fisik. Ia disebut-sebut mengidap penyakit dimensia atau lupa ingatan. Sejak ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Nunun beberapa kali dirawat di rumah sakit.
Nunun dibawa ke rumah sakit untuk ketiga kalinya pada Jumat, 30 Desember 2011. Tekanan darahnya tiba-tiba naik.
Nunun pertama kali dirawat di rumah sakit pada 12 Desember setelah tertangkap di Bangkok, Thailand, pada 7 Desember. Dia tiba-tiba jatuh pingsan saat menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK. Dokter Rumah Sakit Polri menyebut Nunun menderita demensia ringan atau penurunan memori otak, tapi tetap layak diperiksa KPK.
Sepekan dirawat, dia dikembalikan ke Rutan Pondok Bambu. Namun hanya beberapa hari di tahanan, Nunun kembali dilarikan ke rumah sakit, kali ini ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, 23 Desember 2011. Ia dirawat karena mengalami vertigo.
Meski beberapa kali jatuh sakit, Nunun tetap diperiksa oleh penyidik KPK.
ANANDA PUTRI
Berita lain:
Kisah Gaya Hidup Nunun di Mata Sosialita
Berkas Rampung, Nunun Segera Diadili
Berkas Nunun Masuk Pengadilan Dua Pekan Lagi
Nunun Nurbaetie Segera Disidang
Infografis: Jejak Nunun