TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan polisi berfokus kepada motif tersangka pembunuhan bos Power Steel, Tan Harry Tantono, Januari lalu. "Kami masih menyelidiki apakah benar motifnya adalah fee jasa penagihan. Bisa saja ada motif lain," ujar Rikwanto, Selasa, 21 Februari 2012.
Sebelumnya, ketiga pelaku yang menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya menjelaskan bahwa motif pembunuhan karena ketidaksepakatan antara para pelaku dan korban. "Kalau memang ada motif lain, kami akan selidiki siapa yang meminta para pelaku untuk membunuh dan apa latar belakang yang sebenarnya."
Polisi masih akan memastikan keterkaitan John Kei dengan kasus pembunuhan bos Power Steel, yang menurut John Kei adalah sahabat dekatnya. "Masih diselidiki. Yang jelas, John Kei sudah dipindah ke ruang perawatan. Jadi dia sudah bisa dimintai keterangan," kata Rikwanto. John dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, karena ditembak kakinya saat akan dicokok.
Rikwanto menegaskan, meski pihak John Kei selalu membantah tuduhan polisi, hal itu tidak akan menyulitkan penyidikan. "Pengakuan itu baik untuk mempermudah penyelidikan. Tapi pengakuan bukan hal utama. Yang utama adalah barang bukti," katanya.
Polisi telah menetapkan John Kei sebagai tersangka pembunuhan berencana, pembunuhan, dan pengguna narkotik. Polisi mendapati John Kei di kamar Hotel C'one, Pulomas, Jakarta Timur, sedang bersama aktris Alba Fuad menggunakan sabu-sabu. Polisi menembak kakinya sebelum mencokok lelaki asal Pulau Kei, Tual, Maluku Tenggara, itu. Penasihat hukum John, Djamaludin Koedoeboen, membantah tuduhan itu. Kliennya, kata Djamal, tidak tahu ada narkoba di kamar itu.
ELLIZA HAMZAH