Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Provinsi Diminta Inventarisasi Fasos/Fasum  

image-gnews
Pepohonan di antara kepadatan Kota Jakarta, Selasa (15/12). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah jumlah hutan kota pada 2010, tiap wilayah akan memiliki tambahan tiga hektar lahan dengan total anggaran sebesar Rp 32 miliar. TEMPO/Subekti
Pepohonan di antara kepadatan Kota Jakarta, Selasa (15/12). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah jumlah hutan kota pada 2010, tiap wilayah akan memiliki tambahan tiga hektar lahan dengan total anggaran sebesar Rp 32 miliar. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, meminta pemerintah provinsi menginventarisasi fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos/fasum) menyusul kekalahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam sengketa lahan JORR W2 dengan PT Copylas Indonesia. "Inventarisasi aset daerah itu mutlak. Sekarang ini kan kacau sekali," kata Yayat, Selasa, 21 Februari 2012.

Menurut Yayat, kekalahan pemerintah atas PT Copylas hanya gunung es dari tumpang tindihnya inventarisasi fasos/fasum. Sejak 1974, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak pernah mendata kewajiban fasos/fasum yang sedianya diberikan pengembang sebelum penerbitan surat izin petunjuk penggunaan tanah (SIPPT). "Sehingga pengembang justru menyerahkan kewajiban fasos/fasum berupa tanah yang sedang dalam sengketa, atau lebih parah lagi, tanah yang belum dibebaskan," kata Yayat.

Tingginya mutasi pegawai di Biro Hukum juga membuat masalah ini sulit diselesaikan. "Ketika masalah hukum sedang bergulir, orangnya justru dipindah. Akibatnya, penggantinya sulit mengikuti." Yayat juga melihat adanya pembiaran dari Biro Hukum dalam menyelesaikan persoalan sengketa tanah. "Ada kesan sengaja dibiarkan, tanpa ditindaklanjuti," katanya. Kegagalan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mempertahankan kantor Wali Kota Jakarta Barat di kawasan Tomang, kata dia, juga membuktikan lemahnya penguasaan aset.

Yayat juga menilai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) tak optimal dalam memanfaatkan fasos/fasum. "BKD itu kalau tidak menyimpan aset, tidak menggunakannya secara optimal. Ada banyak tanah yang dikontrakkan sebagai SPBU. Akhirnya, ketika kontrak habis, justru jadi masalah karena kontrak pihak ketiga dengan Pertamina justru belum selesai."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, rancangan peraturan daerah tentang fasos/fasum sedang dibahas di Badan Legislasi Daerah (Balegda) DKI Jakarta. Ketua Balegda Triwisaksana menargetkan raperda ini disahkan tahun ini. Laporan audit BPK terhadap pengelolaan keuangan selama tiga tahun terakhir masih wajib dengan pengecualian (WDP), bukan wajib tanpa pengecualian (WTP) karena banyaknya fasos/fasum yang belum dikuasai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemkot Jakarta Utara Terima Lahan dari Pengembang Senilai Rp 1,2 Triliun

15 November 2021

Suasana lalu lintas di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu, 23 Januari 2021. Provinsi DKI Jakarta telah keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Pemkot Jakarta Utara Terima Lahan dari Pengembang Senilai Rp 1,2 Triliun

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara menerima kewajiban pengembang berupa lahan dari PT Wilhara Prima Realty senilai Rp 1,2 triliun.


BPAD Pastikan Aset Korpri yang Dijual Bukan Milik Pemprov DKI

15 November 2019

Anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)  mengikuti upacara peringatan HUT ke-47 KORPRI di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 29 November 2018. ANTARA
BPAD Pastikan Aset Korpri yang Dijual Bukan Milik Pemprov DKI

Berdasarkan laporan yang diterima Pujiono, aset milik Korpri DKI memang banyak dijual oleh pihak di internal mereka sendiri.


Pindah Ibu Kota Baru, Aset di Jakarta Akan Ditawarkan ke Swasta

18 September 2019

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Pindah Ibu Kota Baru, Aset di Jakarta Akan Ditawarkan ke Swasta

Pemerintah akan menawarkan aset di Jakarta paling cepat tahun depan saat pindah ke ibu kota baru.


Anies Baswedan Sebut DKI Masih Dihantui Persoalan Aset

15 Maret 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Kick Off Pembangunan Jakarta International Stadium di Kawasan Sarana Rekreasi Olahraga Sunter, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019. Pembangunan Jakarta International Stadium ini ditargetkan selesai pada tahun 2021 mendatang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Anies Baswedan Sebut DKI Masih Dihantui Persoalan Aset

Anies Baswedan bakal mengerahkan jajaran pemda untuk bekerja merampungkan berbagai persoalan, termasuk masalah aset.


Cerita di Balik Peralihan Aset di Kayu Putih kepada Anggota DPR

23 November 2018

Puluhan demonstran yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Warga Kampung Baru menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 21 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Cerita di Balik Peralihan Aset di Kayu Putih kepada Anggota DPR

Warga Kayu Putih, Jakarta Timur menggugat ke pengadilan karena aset DKI yaitu jalan lingkungan ditutup pembeli lahan, anggota DPR dari Partai Hanura.


Mafia Tanah Aset DKI, Daftar Lahan yang Hilang dan Terancam Lepas

8 September 2018

DKI Telah Kehilangan Aset Tanah 19,7 Hektare
Mafia Tanah Aset DKI, Daftar Lahan yang Hilang dan Terancam Lepas

Ratusan ribu meter persegi aset milik Pemerintah DKI Jakarta hilang dan ribuan lainnya terancam lepas yang diduga dilakukan oleh mafia tanah.


Mafia Tanah Merajalela, 179 Ribu Meter Persegi Lahan DKI Lepas

8 September 2018

DKI Telah Kehilangan Aset Tanah 19,7 Hektare
Mafia Tanah Merajalela, 179 Ribu Meter Persegi Lahan DKI Lepas

Mafia tanah diduga bermain sehingga lahan DKI seluas 17,9 ha lepas pada periode 2008-2016.


Mafia Tanah Aset DKI, Lahan 74 Ribu Meter Persegi Terancam Hilang

8 September 2018

Proyek revitalisasi di Pasar Gang Kancil Jalan Keamanan, Taman Sari,  Jakarta Barat. Untuk yang kesekian kalinya aset pemerintah DKI Jakarta berupa lahan terancam lepas.
Mafia Tanah Aset DKI, Lahan 74 Ribu Meter Persegi Terancam Hilang

Pemerintah DKI Jakarta kalah di pengadilan pertama, dan telat mengajukan banding yang diduga akibat permainan mafia tanah.


Anies Baswedan Bela Teguh Hendarwan soal Aset Lahan Waduk Rorotan

31 Agustus 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta, 5 Februari 2018. Anies didampingi Kadis Sumber Daya Air Teguh Hendrawan dan Kepala BPBD DKI Jupan Royter saat meminjau Pintu Air Manggarai. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Anies Baswedan Bela Teguh Hendarwan soal Aset Lahan Waduk Rorotan

Pelapor mengklaim memiliki tanah seluas 9,26 ha di waduk, Anies Baswedan menjelaskan telah memberi bantuan ke Teguh sejak jadi saksi.


Pejabat DKI Jadi Tersangka, 1400 Aset Lahan Belum Bersertifikat

31 Agustus 2018

Proyek revitalisasi di Pasar Gang Kancil Jalan Keamanan, Taman Sari,  Jakarta Barat. Untuk yang kesekian kalinya aset pemerintah DKI Jakarta berupa lahan terancam lepas.
Pejabat DKI Jadi Tersangka, 1400 Aset Lahan Belum Bersertifikat

Dari 2.900 bidang lahan milik pemerintah Jakarta, aset yang telah memiliki sertifikat hanya sekitar 1.500 bidang lahan.