TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Biro Hukum dan Perundang-undangan Partai Demokrat Jemmy Setiawan akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada media massa. Pernyataan maaf karena Jemmy telah menyatakan agar kader partainya memboikot media. "Kalau ada ketidaknyamanan dalan kebatinan teman-teman pers, saya mohon maaf," kata Jemmy usai memenuhi panggilan Komisi Pengawas Partai Demokrat di Jakarta, Selasa, 21 Februari 2012.
Jemmy sebelumnya mengeluarkan rilis kepada sejumlah media yang isinya berupa imbauan kepada kader Partai Demokrat untuk memboikot media. Imbauan itu dikeluarkan karena ia menganggap ada media massa yang sengaja mengadu domba kader partai. Jemmy menyatakan boikot itu ditujukan kepada media-media yang diduga memiliki kepentingan politis. Namun Jemmy juga tidak menyebutkan media yang dimaksud.
Menurut Jemmy, rilis dikeluarkan murni atas inisiatifnya. Jemmy juga menyatakan tidak ada tekanan atau dorongan dari pihak lain untuk mengeluarkan rilis boikot media tersebut. "Itu murni inisiatif saya sebagai kepala biro," kata Jemmy.
Ihwal pemanggilan terhadap dirinya, Jemmy menyatakan akan mengikuti apa pun yang diputuskan oleh Komisi Pengawas. Jemmy juga menegaskan akan mematuhi semua peraturan yang ada di Partai Demokrat. Namun Jemmy menolak mengatakan apa saja isi pemanggilan dirinya oleh Komisi Pengawas. "Yang jelas semuanya ada pada Komisi Pengawas. Silakan tanya kepada T.B. Silalahi," Jemmy menuturkan. Pemanggilan itu disebut Jemmy terkait dengan soal imbauan tersebut serta motifnya mengeluarkan imbauan. T.B. Silalahi yang dimaksud Jemmy adalah Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat.
DIMAS SIREGAR