TEMPO.CO, London - Zach Avery, bocah 5 tahun yang berganti kelamin, yakin selama bertahun-tahun bahwa ia tidak seharusnya dibesarkan sebagai anak laki-laki. Hingga suatu hari saat usianya 3 tahun, dia menyatakannya kepada sang ibu.
"Dia berbalik kepada saya suatu hari saat dia berusia tiga dan berkata 'Ibu, aku seorang gadis'," kata Theresa Avery, ibunya.
Sekarang, setahun sudah Zach menjadi anak perempuan. Ia senang dikuncir rambutnya dan bermain ayunan. "Saya menganggap dia hanya akan melalui satu fase dan berhenti hanya di situ. Tapi itu bisa menjadi sangat serius dan ia akan menjadi marah jika ada yang menyebutnya sebagai anak laki-laki," ujar sang ibu.
Hingga saat ini, Zach adalah orang dengan Gender Identity Disorder (GID) termuda yang pernah ditemukan di Inggris. Seiring dengan perubahan orientasi seksualnya, kebiasaannya juga ikut berubah. Zach dulu suka Thomas the Tank Engine, tapi kini terobsesi dengan karakter TV Dora the Explorer dan mulai berpakaian seperti idolanya.
Theresa mengatakan ia ingin meningkatkan kesadaran tentang gangguan tersebut kepada publik Inggris. Ibu dari empat anak ini berharap kisah Zach juga akan membantu keluarga lain yang memiliki pengalaman sama dan mendapatkan dukungan yang diperlukan.
"Saya akan senang jika dia kembali menjadi anak laki-laki, tapi aku ingin dia bahagia. Jika hal itu membuatnya bahagia, kenapa saya harus merampas kebahagiaannya," katanya.
Di Inggris, tahun ini, sebanyak 165 anak telah didiagnosis dengan GID. Jumlah itu meningkat dibanding tahun lalu, hanya tujuh anak di bawah usia lima tahun yang didiagnosis GID.
TRIP B | THE SUN