TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelindo II menyiapkan investasi hingga US$ 2 miliar atau Rp 18,2 triliun untuk pembangunan Terminal Kalibaru sebagai pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut Direktur Utama Pelindo II, Richard Joost Lino, terminal itu nantinya terdiri dari tiga terminal peti kemas serta dua terminal produk bahan bakar minyak dan gas.
"Kami memang masih menunggu Keppres, tetapi sudah kami siapkan semuanya karena kebutuhan terminal baru ini sangat mendesak," katanya hari ini, Rabu, 22 Februari 2012.
Menurut Lino, dana itu tak akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana pembangunan akan berasal dari kas internal Pelindo II serta sumber pendanaan lain. Pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi menjadi opsi yang sedang dikaji oleh operator pelabuhan ini.
Perusahaan yang baru saja memperkenalkan identitas baru sebagai Indonesia Port Corporation (IPC) itu akan mulai membangun Terminal Kalibaru tahun ini. Lino menyebut proyek ini sebagai New Priok. "Rencana pembangunannya berbeda dari rencana awal pemerintah, jadi kita sebut New Priok saja," kata Lino.
Untuk tahap awal pembangunan, pelabuhan dirancang memiliki kedalaman 16 meter, serupa dengan standar pelabuhan di Singapura. "Target kami pelabuhan dapat menampung kapal bermuatan besar sehingga menekan biaya logistik," katanya.
Pembangunan satu terminal kontainer untuk tahap pertama ditargetkan rampung pada triwulan pertama 2014 dengan daya tampung 1,5 juta TEUs (kontainer dua puluh kaki). Pembangunan tahap selanjutnya ditargetkan rampung setiap 1-1,5 tahun berikutnya. Menurut Lino, total pembangunan terminal diharapkan selesai pada 2017.
Pelindo II berambisi menjadikan Tanjung Priok sebagai pelabuhan embarkasi di Asia. Menurut Lino, Tanjung Priok berhasil mengurangi kedatangan kapal dari Port Klang dan Tanjung Pelepas hingga tinggal 18 persen pada 2011.
Lino menyatakan sistem logistik menjadi lebih efisien jika Priok bisa dimasuki kapal besar. Tahun ini Priok bisa menerima kapal bermuatan 5.000 TEUs untuk pertama kalinya. "Ini berarti Priok bisa mengurangi ketergantungan terhadap pelabuhan di Singapura," katanya.
ANGGRITA DESYANI