TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah mengidentifikasi dua korban tewas dalam bentrokan RSPAD, Kamis dinihari, 23 Februari 2012. "Mereka adalah Stendly Wenno dan Ricky Tutu Boy," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, ketika dihubungi Tempo.
Berdasarkan KTP, Ricky Tutu, 37 tahun, berasal dari Sorong, Papua. Sedangkan Stendly, 39 tahun, domisilinya di Jakarta Pusat.
Kejadian ini bermula ketika ada seorang warga keturunan Ambon yang meninggal. Entah mengapa, sekumpulan orang datang ke rumah duka dan melakukan penyerangan. (Lihat: Dua Tewas dalam Perkelahian di Rumah Duka RSPAD dan Penyerang di RSPAD Diduga Kenal dengan Korban).
Egidius, saksi mata, melihat gerombolan orang membawa parang. Sekitar 15 orang memburu dua orang. Menurut Edigius, dua orang tersebut sempat berteriak minta tolong. "Tetapi tidak ada satu pun petugas yang datang," katanya.
Setelah kejadian tersebut, belasan orang yang menyerang meninggalkan lokasi kejadian dengan santai. "Mereka sempat lihat saya, tapi diam saja," ucapnya. Menurut dia, tidak ada polisi ataupun petugas yang datang saat kejadian.
Sampai saat ini, pelaku penyerangan masih belum teridentifikasi. "Oknum masih dalam pengejaran," kata Rikwanto. Saat ini jenazah korban masih diotopsi di RSCM. Empat korban luka-luka dilarikan ke RS Mitra Kemayoran, dua luka berat, dan dua luka ringan.
ANANDA PUTRI | SYAILENDRA