TEMPO.CO, Surabaya - Korea Selatan menjajaki perpindahan beberapa perusahaannya ke Jawa Timur. Provinsi ini dianggap sebagai kawasan yang tepat untuk efisiensi ongkos transportasi dan produksi. Terlebih mengingat beberapa komoditi asal Negeri Ginseng itu memiliki pasar besar, khususnya di Indonesia, serta beberapa negara ASEAN lainnya.
"Dia (Korea Selatan) gelisah, sama seperti Cina dan Jepang yang mendesain seluruh produknya untuk ekspor tanpa penguatan pasar dalam negeri. Padahal, pasar Eropa dan Amerika sedang lesu," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo usai menemui Wakil Gubernur Provinsi Gyeongsangnam-do Korea Selatan, Mr Huh Sung Moo, di gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat siang, 24 Februari 2012.
Dengan membangun perusahaan di Jawa Timur, Korea Selatan berharap mampu bersaing dengan Cina dan Jepang, terutama soal efisiensi produk. Apalagi, Cina dan Jepang juga sudah mulai membangun beberapa perusahaan di kawasan ASEAN untuk memenuhi kebutuhan pasar ASEAN.
Pembangunan perusahaan di Jawa Timur dinilai menguntungkan. Selain mendapatkan tanah yang lebih murah, ongkos distribusi barang juga akan lebih murah. Apalagi, Jawa Timur memiliki jalan tol yang terintegrasi serta pelabuhan berstandar international. Nilai investasi Korea Selatan di Jawa Timur saat ini telah mencapai Rp 51 triliun dengan investasi terbesar di bidang industri sepatu dan peralatan musik.
Kepala Biro Kerja Sama Pemerintah Jawa Timur Lili Soleh mengatakan, selain akan merelokasi beberapa perusahaan ke Jawa Timur, Korea Selatan juga menjajaki kerja sama di bidang pariwisata. "April nanti kita kirimkan empat orang untuk belajar di Korea Selatan," kata Lili.
Pariwisata yang akan dikembangkan difokuskan pada wisata agro, yaitu pariwisata perkebunan apel di Batu dan Malang. Korea Selatan memiliki wanawisata andalan berupa dinosaurus expo. Di sana pengunjung bisa melihat fosil dinosaurus di atas bukit yang dikelilingi dengan perkebunan buah-buahan. "Dan ini yang akan kita tiru untuk diwujudkan di Batu, Malang," kata Lili.
FATKHURROHMAN TAUFIQ