TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah meninggal dunia karena flu burung di Bali pada 21 Februari 2012. "Bocah berusia 12 tahun positif terkena virus H5N1," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Rita Kusriastuti, melalui telepon pada Minggu, 26 Februari 2012.
Rita mengatakan anak itu sebelumnya mengalami demam pada 11 Februari lalu. Selain demam, anak ini juga menderita sesak napas sesaat sebelum meninggal dunia pada 21 Februari 2012. "Sebelumnya dia mengalami sesak napas. Dokter bilang itu infeksi paru-paru berat," katanya.
Menurut Rita, bocah ini dinyatakan positif flu burung sehari setelah meninggal dunia. "Pukul 3 pagi tanggal 21 Februari ia meninggal dunia, dan tanggal 22 Februari ia dinyatakan positif H5N1," ujarnya.
Belum jelas bagaimana virus H5N1 dapat menjangkiti bocah ini. Pasalnya ayam-ayam di desa bocah itu sehat semua. Keempat ayam yang dimiliki ayah bocah tersebut juga sehat semua.
Bocah ini adalah korban keempat yang terkena flu burung tahun ini. Pada Januari terdapat dua korban di Sunter. Sedangkan pada Februari sebelumnya ada KH, pembantu rumah tangga asal Kebumen, yang juga meninggal dunia akibat flu burung.
MITRA TARIGAN