TEMPO.CO, Tokyo- Produsen cip komputer Jepang, Elpida Memory Inc, mengajukan pailit setelah menanggung utang besar dan penjualan produk yang terus menurun. Selain kalah bersaing, produksi Elpida macet lantaran musibah banjir Thailand.
Elpida membukukan kerugian dan utang hingga 448 miliar yen atau US$ 5,5 miliar. Associated Press mengabarkan, produsen spesialis cip DRAM untuk ponsel dan komputer ini mengajukan perlindungan kebangkrutan di Pengadilan Distrik Tokyo, kemarin. Teikoko Databank menyebutkan, angka ini menjadi nilai permohonan kebangkrutan terbesar oleh pelaku industri manufaktur Jepang.
Elpida yang didirikan pada 1999 ini merupakan perusahaan patungan produsen dua elektronik Jepang, NEC Corp dan Hitachi Ltd. Elpida kalah bersaing salah satunya dengan Samsung Korea mulai 2007, saat harga cip menurun tajam. "Nilai yen yang tinggi menjadi penyebab kehancuran pendapatan ekspor kami," kata manajemen Elpida.
Saat ini Elpida akan memberhentikan 3 ribu karyawan mereka. Sebelumnya, pada 2009, perusahaan ini mendapat bantuan pemerintah sebesar 30 miliar yen atau US$ 375 juta melalui suntikan investasi Bank of Japan. tak cuma Elpida, lesunya bisnis komputer juga memaksa perusahaan Jepang lain untuk keluar dari segmen produk DRAM.
FERY FIRMANSYAH | AP