TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa penugasan importasi gula mentah ke kawasan timur Indonesia akan diberikan kepada badan usaha milik negara. Penugasan kepada BUMN tersebut karena sebelumnya sudah pernah dilakukan.
"Penugasan kami berikan kepada PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, Perum Bulog, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI)," kata Bayu, kemarin.
Meski PPI belum memiliki pabrik sendiri, pihak Kementerian Perdagangan akan tetap menugasi persero tersebut untuk mengimpor. Padahal menurut Dewan Gula Indonesia, badan usaha atau perusahaan yang mengimpor gula mentah harus memiliki pabrik sendiri. "Tugasnya PPI untuk membuat pabrik,"kata Bayu.
Sebelumnya, Ketua Dewan Gula Indonesia, Suswono menyebutkan, ketersediaan fisik gula kristal putih di gudang sampai 31 Januari 2012 sebanyak 530.578 ton. Sementara produksi gula per Januari sampai 30 April 2012 di wilayah Sumatera 68.354 ton, sehingga diperkirakan kebutuhan GKP hingga Mei mencapai 598.932 ton. Adapun kebutuhan gula 4 bulan ke depan diperkirakan 860 ribu ton, sehingga akan ada kekurangan sampai dengan 31 Mei 2012 sebesar 261.068 ton.
Menurut Bayu, impor gula mentah ini prinsipnya karena target produksi tahun lalu tidak tercapai. Bayu mengatakan bahwa dari hasil rekomendasi DGI, penggilingan gula di pabrik gula akan mundur. "Tidak jadi giling bulan Mei," ujar Bayu.
Bentuk penugasannya nanti, kata Bayu, akan seperti public service obligation (PSO). Impor gula mentah juga hanya diperuntukkan memenuhi kebutuhan Mei dan Juni saja. "Terutama kan dikhususkan untuk daerah timur dan non-sentra produksi.”
Bayu juga sepakat dengan permintaan asosiasi mengenai pelabelan khsusus pada karung yang diperuntukkan untuk kawasan timur Indonesia. Hal ini memang berguna untuk mencegah terjadinya pelanggaran distribusi ke daerah. "Kami akan buat kalau memang mereka meminta label,"kata Bayu.
Permintaan label khusus ini disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Tebu Republik Indonesia, Nur Khabsyin. Ia menyatakan ada kekhawatiran distribusi gula mentah impor tidak sesuai ketentuan dan justru masuk ke wilayah Indonesia bagian barat yang kebutuhannya tercukupi dari sentra yang ada.
AYU PRIMA SANDI