TEMPO.CO , London - Wanita berusia 95 tahun menggegerkan tetangganya di Cina. Nenek itu ke luar dari peti mati setelah ‘meninggal’ selama enam hari.
Wanita bernama Li Xiufeng ini ditemukan tak bernapas di ranjang rumahnya di Desa Liulou, Provinsi Guangxi, Cina. Ia ditemukan tetangganya, Chen Qingwang, tidak bergerak setelah mengalami luka di kepala.
Qinwang, 60, tiap hari datang ke rumah Xiufeng untuk membawakan sarapan. Ketika Qinwang mencoba membangunkannya, Xiufeng tetap tidak bergerak. Karena itu, Qinwang berasumsi Xiufeng meninggal.
“Ketika saya menggoyang-goyangkannya dan memanggil namanya, Xiufeng tidak bereaksi,” ujar Qinwang. “Saya merasa ada yang salah. Jadi saya memeriksa napasnya. Ternyata dia tidak bernapas. Namun, tubuhnya tidak dingin seperti mayat.”
Karena Xiufeng tinggal sendiri, Qinwang dan anaknya membuat persiapan untuk memakamkan Xiufeng. Salah satu prosesi sebelum pemakaman adalah menaruh ‘jasad’ Xiufeng di dalam peti mati selama beberapa hari di rumah. Prosesi itu dilakukan agar kerabat dan rekan-rekannya bisa memberi penghormatan terakhir kepada mendiang.
Xiufeng ditaruh dalam peti mati pada 19 Februari 2012 atau dua hari setelah ditemukan tidak bernapas. Qingwang memutuskan tidak memaku peti mati itu sebelum dikubur pada 24 Februari 2012.
Sehari sebelum pemakaman, Qingwang mendatangi rumah Xiufeng. Qingwang terkejut. Peti mati itu kosong dan ‘jasad’ Xiufeng raib.
“Kami sangat takut dan meminta bantuan tetangga yang lain,” ujar Qingwang seperti dikuti Daily Mirror, Selasa, 28 Februari 2012. Ketika mencari ‘jasad’ yang hilang itu, warga sekitar tersentak melihat Xiufeng. Nenek ini ternyata sedang duduk di bangku di dapurnya dan memasak.
Xiufeng mengatakan kepada warga desa, “Saya tidur cukup lama. Setelah bangun, saya merasa lapar. Saya ingin memasak agar bisa makan.”
Rumah sakit setempat menduga Xiufeng menderita kematian semu yaitu tidak bernapas namun tubuhnya tetap hangat. Dokter rumah sakit setempat mengatakan, “Berkat tradisi lokal untuk menaruh peti mayat di dalam rumah selama beberapa hari, Xiufeng lolos dari maut.”
Namun, tradisi lokal juga yang membuat Xiufeng merugi. Sebab, kini Xiufeng tidak punya apa-apa lagi lantaran semua hartanya dibakar sesuai aturan adat.
MIRROR| KODRAT