TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Dede Purwana Cahya, pegawai BPKP yang bunuh diri pada Selasa pagi, 28 Februari 2012, tampak sepi. Ketika Tempo mendatangi rumah yang terletak di Komplek Nuansa Asri Nomor 4, Komplek Deplu 74, Pondok Aren, Tangerang Selatan, itu di depan rumah hanya ada dua orang wanita dan dua orang pria.
Rumah Dede terletak di pojok komplek. Saat itu tidak ada kendaraan yang diparkir di depan maupun di halaman rumah. Tiang bercat merah berdiri tegak di depan pintu masuk rumah. Pada pintu masuk menempel stiker kaligrafi Arab "Doa Sebelum Meninggalkan Rumah".
Suasana Komplek Nuansa Asri sepi. Dari delapan rumah yang ada di kluster ini, hanya dua yang belum ditempati dan dipasangi plang yang menerangkan rumah dijual.
Dede tewas setelah loncat dari lantai 12 Gedung BPKP pukul 10.30 Selasa, 28 Februari 2012. Ia bunuh diri setelah duduk merokok bersama dua temannya di lantai 12 pinggir gedung. Dede jatuh di sebelah kanan pintu masuk gedung BPKP. Pria penggemar tenis meja ini diduga mengalami tekanan batin akibat masalah pribadi.
"Ini sudah kehendak Allah," ujar Shellyna Dewi Utami, sang istri, saat berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, saat menjemput jenazah suaminya. Perempuan ini sempat pingsan saat akan melihat jenazah suaminya, Selasa, 28 Februari 2012. Dewi terguncang dan tak berhenti menangis.
MARIA GORETTI
Berita Terkait:
Alasan Pegawai BPKP Jatuh versi Polisi
Istri Dede Menangis dan Pasrah
Jenazah Pegawai BPKP Kemungkinan Dibawa ke Kampung
Sebelum Terjun dari Lantai 12, Staf BPKP Merokok
Dede Bunuh Diri Bukan karena Urusan Pekerjaan
Pegawai BPKP Tewas Jatuh dari Lantai 12