TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengoreksi target pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini, dari 6,7 persen menjadi 6,5 persen. Menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo, koreksi pertumbuhan dilakukan mengikuti perkembangan ekonomi global. "Ada koreksi karena pertumbuhan ekonomi dunia juga turun," ujar Agus Marto kepada Tempo, Rabu malam, 29 Februari 2012.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini menambahkan defisit anggaran tahun ini pun diperkirakan naik dari 2,2 persen menjadi 2,4 persen.
Untuk mendorong pencapaian pertumbuhan Agus menekankan adanya stimulus melalui pembangunan infrastruktur. "Selain itu ada stimulus fiskal lain yang akan diberikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan," ujarnya.
Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty mengatakan ada empat faktor yang menopang pertumbuhan ekonomi, yakni konsumsi, belanja pemerintah, investasi, dan ekspor.
Selain itu naiknya harga minyak dunia bakal mempengaruhi pertumbuhan dan menurunkan daya beli. Karena itu pemerintah berusaha menjaga tingkat konsumsi masyarakat tetap tinggi meski ada kebijakan pengurangan subsidi. "Akan ada kompensasinya," kata dia.
Sedangkan di sisi belanja negara, kenaikan defisit akan diimbangi dengan kenaikan ekspor, sehingga bisa berimbang. Pemerintah pun berupaya menjaga agar tidak ada arus modal yang keluar. "Investasi yang masuk pun diupayakan tidak banyak dalam bentuk portofolio, tapi lebih mengarah ke sektor rii," ujarnya.
SUBKHAN