TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik melansir defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Cina mencapai US$ 1,174 miliar pada Januari 2012. Sepanjang bulan itu nilai ekspor non-migas Cina ke Indonesia mencapai US$ 2,5 miliar atau senilai 21,88 persen dari total keseluruhan impor non-migas Indonesia yang mencapai US$ 11.581 juta.
Selain dengan Cina, Kepala BPS Suryamin menyatakan neraca perdagangan Indonesia juga defisit terhadap Singapura dan Thailand pada Januari lalu. "Kecuali dengan dua negara tersebut, neraca dagang ASEAN lainnya masih surplus," ujarnya, Kamis, 1 Maret 2012.
BPS mencatat defisit perdagangan Indonesia dengan Singapura mencapai US$ 125,7 juta. Adapun defisit dengan Thailand sebesar US$ 350,6 juta. "Mulai aktifnya industri otomotif di Thailand menjadi faktor utama defisit ini."
Meski mengalami defisit neraca perdagangan dengan sejumlah negara, neraca perdagangan Indonesia masih mengalami surplus sebesar US$ 923,4 juta. "Tapi surplusnya semakin menipis," kata Suryamin.
Sektor nonmigas masih menopang surplus neraca perdagangan Indonesia. Ekspor nonmigas sepanjang Januari 2012 mencapai US$ 12.519 juta.
Sepanjang Januari, total ekspor Indonesia mencapai US$ 15,49 miliar atau turun 9,28 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun bila dibandingkan dengan Januari tahun lalu, nilai ekspor tersebut tumbuh 6,07 persen.
Ekspor bulan lalu masih didominasi oleh sektor bahan bakar mineral dan lemak hewan atau nabati. Sektor tersebut masing-masing menyumbang US$ 2.166 juta dan US$ 2.142 juta. Dari segi impor, mesin dan peralatan mekanik mencatat kenaikan signifikan menjadi US$ 2.320 juta dari US$ 1.724,3 juta Januari tahun lalu.
SUBKHAN