TEMPO.CO, Hong Kong — Harga rumah di Cina kembali jatuh pada Februari kemarin untuk keenam kalinya akibat turunnya aktivitas penjualan. Hal itu terungkap dalam data hasil survei agen pengembang properti dan real estate.
Harga rata–rata rumah di 100 kota besar di Cina turun 0,3 persen bulan kemarin, lebih tajam dari pelemahan di bulan Januari yang hanya 0,18 persen. Data itu dirilis China Real Estate Indeks System.
Survei dilakukan terhadap perusahaan pengembang perumahan dan real estate yang bertransaksi online dengan grup real estate SouFun Holdings, Ltd. Harga rumah di 72 kota turun, sedangkan 28 sisanya mencatat kenaikan ataupun datar.
Indeks manufaktur Cina (HSBC Final Manufactur PMI) masih berada di bawah level 50 meski terlihat ada penguatan ke level 49,6, dari posisi sebelumnya 48,8. Data yang berada di bawah 50 mengindikasikan bahwa aktivitas manufaktur Cina membaik.
Analis dari Bank of America Lync, Ting Lu, mengatakan data manufaktur Cina masih terdengar suram. Ini mengindikasikan pelambatan ekonomi Negeri Tirai Bambu masih berlangsung.
Namun dia juga mengingatkan data manufaktur pada Februari rentan terhadap distorsi akibat liburan Tahun Baru Cina Imlek yang terjadi setiap tahun akibat berkurangnya hari kerja.
MARKETWATCH | VIVA B. KUSANANDAR