TEMPO.CO, Barcelona - Indonesia agaknya menjadipasar paling menjanjikan bagi telepon pintar Blackberry. Karena itulah produsen Blackberry, Research In Motion (RIM), bakal membuka 4 ribu outlet mulai tahun depan. "Termasuk toko unggulan, stores-in-stores serta kios-kios yang tersebar di seluruh wilayah," kata Direktur RIM Asia, Gregory Wade, di ajang Mobile World Congress, Rabu 29 Februari 2012 waktu setempat.
Saat ini RIM baru memiliki 4 toko resmi di Indonesia. Gerai terbesar di buka di mal Gandaria City Jakarta Selatan, hasil kerjasama dengan distributor PT Teletama Artha Mandiri (TAM). Selain di Jakarta, TAM berencana membuka cabang di Bandung, Makassar, Surabaya dan Medan.
Wade mengatakan, tahun depan pihaknya bakal memperluas pasar di Asia Tenggara. RIM juga rencananya bakal membuka ratusan gerai penjualan di Thailand dan Malaysia. "Ini ajang pembuktian ekspansi kami di Asia Tenggara," ujarnya.
Di Indonesia, Blackberry menuai popularitas. Kementerian Komunikasi dan Informasi memperkirakan jumlah penggunanya mencapai 5 juta orang pada 2011. Tingginya pemakai Blackberry didorong oleh fitur BlackBerry Messenger (BBM) yang memungkinkan pengguna mengirim pesan secara gratis.
Saking populernya, peluncuran produk ini pun sempat memakan korban. Penjualan perdana Blackberry Bold 9790 di mal Pasific Place 25 November 2011 berujung kerusuhan. Enam orang mengalami patah tulang dan 60 lainnya luka-luka.
RIM kini mengincar pasar negara berkembang setelah penjualan produk mereka di Amerika dan Eropa jeblok. Angka penjualan Blackberry di Amerika anjlok 45 persen menjadi US$ 1,03 miliar. Terakhir, harga sahamnya di bursa efek New York rontok 2,3 persen menjadi US$ 14,17. Pabrikan yang berbasis di Ontario Kanada itu harus mengakui keunggulan iPhone lansiran Apple Inc serta ponsel-ponsel pintar berbasis Android yang dirilis pabrikan Asia seperti Samsung, Nexian dan HTC.
FERY FIRMANSYAH