TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan mobil nasional Esemka tidak lulus uji emisi. Berdasarkan data hasil pengujian di Balai Termodinamika Mesin Propulsi Serpong pada Senin, 7 Februari 2012, Esemka belum memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup. “Belum memenuhi ambang batas emisi gas buang," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, di Jakarta, Kamis 1 Februari 2012.
Kegagalan ini tak membuat Wali Kota Surakarta Joko Widodo patah semangat. Penyokong mobil buatan siswa sekolah menengah kejuruan ini menyatakan tetap maju terus untuk memperjuangkan mobil Esemka. "Akan diperbaiki," kata Jokowi di Solo. Ia juga menyatakan segera akan membawa Esemka untuk kembali menjalani uji emisi.
Jokowi memang sempat merasa sendiri akibat Esemka dinyatakan gagal uji emisi. Dia merasa tidak mendapat dukungan. Namun, dia menolak menjelaskan lebih jauh tentang hal itu. "Memang rasanya sendirian," kata dia. Menurut dia, gagalnya Esemka dalam uji emisi berimbas pada hilangnya momentum. Apalagi kini pesanan sudah banyak. "Masyarakat sudah semangat, ternyata tak lolos uji emisi," ujarnya.
Gagalnya uji emisi Esemka, menurut Kementerian Perhubungan, akibat gas buang CO Esemka masih tinggi. Emisi CO Esemka mencapai 11,63 gram per kilometer dan HC + NOX 2,69 gram per kilometer. Padahal standar Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2009, ambang batas untuk kendaraan bermotor tipe baru adalah CO 5 gram per kilometer dan HC + NOX 0,70 gram per kilometer.
Bambang S. Ervan mengatakan telah mengirim surat pemberitahuan kepada pemohon pada Rabu, 29 Februari 2012. "Kami tidak mengumumkan ke media karena tugas kami menyampaikan langsung ke pemohon," katanya. Meski pengujian kali ini tidak lulus, Bambang menambahkan, Esemka masih bisa menjalani uji emisi lagi. "Uji emisi itu bisa dilakukan berulang-ulang dan tidak ada batasan," ujarnya.
Baca Juga:
Seorang yang berperan membidani lahirnya Esemka, Sukiat, mengaku terkejut oleh hasil uji emisi ini. Dia yakin kualitas mesin mobil Esemka tidak kalah dibanding mobil kelas low-end dari pabrikan terkenal. "Saya tahu betul seperti apa mesin Esemka," kata Sukiat. Dia yakin seharusnya mobil itu bisa lulus dalam uji emisi.
Ia menduga kegagalan Esemka ini dipengaruhi faktor lain. "Esemka berhadapan dengan industri raksasa otomotif," kata dia. Sukiat menyatakan, selama puluhan tahun Indonesia telah menjadi pasar produk mobil dari produsen luar negeri. "Kita dijajah Jepang selama tiga setengah tahun. Tapi dijajah mobilnya selama puluhan tahun," katanya. Dia sangat mengharap lahirnya produk otomotif dalam negeri. Meski demikian, Sukiat tidak akan menyerah. "Saya akan terus membantu pelajar untuk mewujudkan impian itu," kata dia.
RINA WIDIASTUTI | UKKY PRIMARTANTYO | AHMAD RAFIQ
Berita terkait
Esemka Jokowi Gagal Lolos Uji Emisi
Esemka Gagal Uji Emisi, Jokowi Merasa Sendirian
Kelemahan Esemka Versi Tim Uji Emisi
Sukiat Kaget, Mobil Esemka Gagal Uji Emisi
Lampu Esemka Belum Penuhi Standar
Tak Menyerah, Esemka Solo Siap Uji Ulang
Esemka Gagal Lolos Uji Emisi, Jimly Tetap Menanti
BI Imbau Perbankan Danai Esemka