TEMPO.CO, Surakarta - Gencarnya promosi mobil Esemka yang dilakukan Wali Kota Surakarta Joko Widodo mendapat kritikan dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashidiqie. Jimly menyebut Jokowi terlalu berlebihan. Mendapat kritikan seperti itu, Jokowi merasa yang dilakukannya termasuk wajar. (Baca:Kata Jimly, Jokowi Sudah Mulai Lebay)
"Yang namanya promosi, harus besar-besaran," kata Jokowi, Jumat, 2 Maret 2012. Apalagi ketika ada kesempatan promosi gratis, maka harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Tawaran tampil di televisi serta wawancara di media massa menjadi kesempatan Jokowi memperkenalkan Esemka. Menurut dia, tidak mungkin pihaknya memasang iklan mobil Esemka di media massa. "Duit darimana?" katanya.
Dia mengatakan promosi besar-besaran merupakan bagian dari membangun brand. "Kalau hanya diam-diam, mana bisa dikenal. Sekarang saja ada brand yang puluhan tahun promosi belum terkenal," ujarnya.
Bukti dari promosi tadi, Esemka makin dikenal dan sudah banyak mendapat pesanan. Dia juga menegaskan langkahnya mempromosikan Esemka secara besar-besaran tidak ada kaitannya dengan politik. Khususnya soal isu pencalonan dirinya menjadi calon Gubernur Jakarta. "Bagaimana bisa jadi calon gubernur? Daftar saja tidak," tuturnya.
Soal Jimly yang akan menasehatinya agar bisa "bermain" lebih canggih, Jokowi mengatakan siap menerima masukan. Menurut dia, setiap masukan akan diterima. Apalagi dari orang besar seperti Jimly.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terkait:
Kata Jimly, Jokowi Sudah Mulai Lebay
Sukiat Kaget, Mobil Esemka Gagal Uji Emisi
Lampu Esemka Belum Penuhi Standar
Tak Menyerah, Esemka Solo Siap Uji Ulang
Esemka Gagal Lolos Uji Emisi, Jimly Tetap Menanti
BI Imbau Perbankan Danai Esemka