Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cairnya Es Kutub Utara Sumbang Merkuri ke Lautan

image-gnews
AP/NOAA
AP/NOAA
Iklan

TEMPO.CO , LOS ANGELES - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melansir temuan terbaru mengenai kaitan es Kutub Utara dengan tingkat pencemaran merkuri di lautan. Menurut penelitian NASA, penurunan es di Kutub Utara secara signifikan selama satu dekade terakhir terbukti meningkatkan reaksi kimia yang menyebabkan endapan merkuri beracun di lautan.

Penelitian menemukan bahwa es di Laut Artik yang terkenal tebal dan abadi perlahan digantikan oleh es yang lebih tipis dan lebih asin. Son Nghiem, seorang peneliti NASA di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, mengatakan lapisan es pengganti ini melepaskan bromin ke udara ketika berinteraksi dengan sinar matahari dan hawa dingin.

Meningkatkanya jumlah bromin, unsur kimia dengan lambang Br, memicu reaksi kimia yang disebut "ledakan bromin" yang mengubah gas merkuri di atmosfer menjadi polutan beracun yang jatuh di salju, tanah, dan es. Polutan beracun juga dapat terakumulasi dalam tubuh ikan di lautan.

"Menyusutnya luas permukaan es saat musim panas telah menarik banyak perhatian untuk mengeksploitasi sumber daya alam di Kutub Utara dan memperbaiki rute-rute perdagangan maritim," kata Nghiem.

Namun perubahan komposisi es laut juga berdampak besar pada lingkungan. "Mengubah kondisi di Kutub Utara akan meningkatkan ledakan brom di masa depan," sambung dia.

Nghiem mengatakan pelepasan bromin ke udara dapat menghapus lapisan ozon dari tingkat terendah atmosfer, yaitu troposfer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda dengan sejumlah penelitian sebelumnya yang hanya memusatkan perhatian pada lapisan es Kutub Utara saat musim panas, penelitian NASA kali ini juga mengamati lautan es abadi selama musim dingin dan saat peralihan ke musim semi. Penelitian NASA diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research-Atmospheres.

Nghiem mengatakan, para ilmuwan masih mencari tahu penyebab hilangnya es Kutub Utara seluas satu juta kilometer persegi selama 10 tahun terakhir. Namun hipotesis sementara menyebutkan perubahan pola angin di Kutub Utara menjadi pemicu pencairan es abadi di kawasan tersebut.

Menurut catatan NASA, pada bulan Maret 2008 Kutub Utara kehilangan lapisan es seluas gabungan negara bagian Texas dan Arizona, dan mencapai titik penyusutan terendah sepanjang 50 tahun terakhir. Lapisan es yang hilang ini telah digantikan oleh lapisan es yang lebih muda, yakni lapisan es musiman yang lebih asin karena tidak mengalami proses pembersihan garam.

Penelitian skala besar ini dilakukan oleh tim ilmuwan gabungan dari Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Inggris. Mereka juga mengkompilasi data gabungan dari NASA, satelit Badan Antariksa Eropa dan Badan Antariksa Kanada serta pengamatan lapangan dan model.

REUTERS | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia