TEMPO.CO, Sidoarjo - Deltras Sidoarjo menekuk tamunya, PASP Sigli, dengan skor tipis 2-1, dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League di Stadion Gelora Delta, Rabu, 7 Maret 2012. Berhasil meraih poin sempurna belum membuat posisi Deltras aman dari zona merah. Sebab tim kebanggaan masyarakat Sidoarjo itu masih berkutat di urutan kedua dari bawah.
Walaupun relatif memegang kendali permainan di babak pertama, The Lobster harus menunggu hingga menit ke-24 untuk mencetak gol. Bola tendangan keras Fachrudin dari luar kotak penalti gagal dibendung penjaga gawang PSAP, Masykur.
Lima menit berselang, penyerang Sean Rooney menggandakan kemenangan Deltras. Berawal dari umpan tarik Amos Marah dari sektor kiri pertahanan PSAP, Rooney langsung menyambar bola rendah tanpa mengontrolnya lebih dulu. Skor ini bertahan sampai turun minum.
Pada babak kedua, PSAP mulai berani menyerang. Upaya anak-anak Sigli membuahkan hasil. Pada menit ke-63, Wook Jin You menaklukkan penjaga gawang Wawan Hendrawan setelah memanfaatkan sapuan bola kurang sempurna oleh bek Deltras, Waluyo. Waluyo bermaksud menghalau bola dari petak penalti, tapi si kulit bundar jatuh di kaki You.
Dua puluh menit terakhir, pertandingan berlangsung seru. Kedua tim silih berganti menyerang. Deltras memiliki dua peluang lewat pemain pengganti Qischil Gandrum dan Rooney. Tapi, berkat kesigapan Maykur, PSAP selamat dari kebobolan lebih banyak.
Sebaliknya PSAP juga membombardir gawang Wawan Hendrawan lewat serangan bergelombang You. Wawan pun harus jatuh-bangun sampai menderita cedera kaki. Namun, hingga pertandingan berakhir, skor tetap tak berubah.
Pelatih Deltras, Jorg Peter Steinebrunner, mengatakan kemenangan anak-anak asuhnya diraih dengan modal spirit yang luar biasa. Berhasil mencetak dua gol dalam waktu yang tak terlalu lama, kata Jorg, membuat semangat anak-anak asuhnya meningkat. "Secara khusus saya memberi apresiasi pada Fachrudin dan Rooney," ujar Jorg.
Adapun asisten pelatih PSAP, Noviar Rusli, kecewa dengan kepemimpinan wasit. Menurut dia, pemain-pemain Deltras banyak melakukan pelanggaran, namun didiamkan saja. "Sebenarnya pertandingan ini seru, tapi dirusak oleh kepemimpinan wasit," kata Noviar.
KUKUH S WIBOWO