TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada Oce Madril menganggap pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang membantah melakukan korupsi dan siap digantung di Monas menggambarkan Anas panik. "Ini suatu bentuk kepanikan dari Anas," ujar Oce di Warung Daun, Sabtu, 10 Maret 2012.
Jika Anas merasa difitnah, Oce menyarankan agar Anas melakukan tindakan hukum dengan melaporkannya ke polisi. Dia mengatakan laporan itu dapat berupa pencemaran nama baik, fitnah, dan perbuatan tidak menyenangkan. "Artinya, ambil tindakan hukum, jangan kemudian membuat statement-statement yang blunder dan tidak ada dalam sistem hukum kita," ucapnya.
Dia pun mengatakan Anas semestinya mendatangi KPK untuk menjelaskan duduk persoalan sebenarnya dibanding berkomentar di depan umum ataupun di media jejaring sosial. "Tentu disertai dengan bukti dan data-data juga," katanya.
Menurut Oce, karena Anas telanjur mengeluarkan pernyataan untuk siap digantung, maka dia harus siap menerima risikonya. Risiko itu baik berupa sanksi moral, sosial, maupun hukum. "Kalau benar, Anas harus siap menanggung akibatnya," katanya.
Sebelumnya KPK berencana memeriksa Anas dalam proyek Hambalang setelah dilakukannya ekspose pada Kamis, 8 Maret 2012. Menanggapi hal itu, Anas menegaskan dia tak melakukan korupsi. "Kalau ada satu rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas," kata Anas di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta.
Menurut Anas, KPK sebenarnya tak perlu repot-repot mengurus persoalan proyek tersebut. "Karena asalnya itu kan dari ocehan-ocehan yang tidak jelas, dari karangan-karangan yang tidak jelas," kata dia. "Ngapain repot-repot."
Proyek Hambalang berbiaya Rp 1,2 triliun menyeret nama Anas setelah ada pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Nazaruddin membeberkan ihwal keterlibatan Anas di proyek pusat olahraga pada 2010 itu.
Pernyataan Nazaruddin kembali disampaikan dalam persidangannya kala menjadi terdakwa suap Wisma Atlet Jakabaring, Palembang. Nazaruddin mengatakan duit dari proyek Hambalang sebesar Rp 50 miliar mengalir ke Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. Uang itu disebutnya untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Demokrat.
NUR ALFIYAH
Berita Terkait
Anas: Kalau Korupsi, Gantung Saya di Monas
Twitter Heboh Soal Anas Siap Gantung Diri di Monas
Indra Piliang: Anas Bertindak Tak Logis
Anas Siap Digantung, Ada yang Siap Gundul di Monas
Inilah Curhat Anas di Twitter