TEMPO.CO, Tangerang - Raka Wydiarma, putra Wakil Gubernur Banten Rano Karno, masih mengalami syok di sel tahanan Polres Bandara Soekarno-Hatta. Lantaran syok pula, Raka belum mau makan makanan dari tahanan.
"Hari pertama tidak dimakan mungkin kaget, maunya Hokben, Hoka-hoka Bento," kata Humas Polres Bandara, Komisaris Polisi Agus Tri dihubungi Tempo, Ahad, 11 Maret 2012.
Meski sulit makan, polisi memastikan Raka dalam keadaan sehat. "Dia (Raka) down, masih syok. Ya, tadinya bebas sekarang di hotel prodeo," kata Agus. Hotel prodeo yang dimaksud Agus adalah tahanan.
Raka ditahan sejak Selasa, 6 Maret 2012 lalu karena menerima paket lima butir ekstasi. Dia ditangkap bersama kawan wanitanya, Karina Andetia, di Jalan Perkici Raya EB Nomor 42 Bintaro Jaya Sektor 5, Jakarta Selatan.
Raka juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Bandara setelah diduga memesan ekstasi melalui online. Polres Khusus Bandara Soekarno-Hatta, Reynhard Silitonga, menangkap enam tersangka, termasuk Raka Widyarma, di tempat yang berbeda. "Ada tiga tempat kejadian perkara yang berbeda-beda," kata Kapolres Bandara Komisaris Besar Reynhard Silitonga, Sabtu, 10 Maret 2012.
Adapun tiga tersangka yang tidak disebutkan namanya oleh Reynhard ditangkap di Cipete. Satu lagi ditangkap di Manado. Kasus ini terungkap ketika Bea dan Cukai memeriksa paket dari luar negeri dengan mesin x-ray ketika masuk bandara. Hasilnya, terdapat lima butir ekstasi. Setelah itu diketahui penerima paket itu adalah putra angkat Rano Karno.
AYU CIPTA
Berita Terkait:
Rano Karno: Raka Depresi Sejak Kecil
Rano Karno Ingin Anaknya Masuk Rehabilitasi
Anak Rano Karno Terancam 20 Tahun Penjara
Tangkap Anak Rano, Polisi Menyamar Jadi Kurir
Begini Cerita Ekstasi itu Sampai ke Tangan Anak Rano
Raka Anak Rano Karno Dijerat 2 Pasal Narkotika
Apa Kaitan Anak Rano Karno dengan 5 Tersangka Lain
Paket 'Kiriman' Narkoba Ternyata Modus Lama
Minta Maaf pada Anaknya, Rano Karno Menangis
Rano: Saya Tak Akan Meninggalkan Anak Saya