TEMPO.CO, Bandung - Seniman lukis dan grafis Abdul Djalil Pirous memamerkan 169 karyanya di dua tempat, yaitu Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, dan Galeri Soemardja ITB. Bertajuk Ja’u Timu, berasal dari bahasa Aceh yang berarti 'mengarahlah ke timur', pembukaan pameran itu dilakukan di Selasar, Ahad sore, 11 Maret 2012.
Di Selasar Sunaryo, pameran karya A.D. Pirous digelar 11 Maret-8 April 2012. Menurut kurator pameran Aminudin T.H. Siregar, di sana ada 129 karya lukis dari jenis abstrak hingga kaligrafi, serta arsip-arsip koleksi seniman berusia 80 tahun itu. “Karya lukis terbaru buatan 2011-2012 ada sebanyak 30 buah,” ujarnya.
Sedangkan di Galeri Soemardja, sebanyak 40 karya grafis Pirous baru akan dipamerkan mulai 20 Meret-8 April mendatang. Karya grafis itu hasil karya periode selama 40 tahun, mulai 1956 hingga 1996. “Pameran ini upaya untuk menegaskan posisinya yang penting dalam dunia seni rupa dan kebudayaan secara lebih luas,” kata Aminudin.
Menurut dia, pameran itu bukan hanya untuk melihat pencapaian artistik Pirous di dunia seni, tetapi juga sumbangannya pada keilmuan dan dunia pendidikan seni rupa di Indonesia.
Adapun A.D. Pirous ingin mengajak siapapun, khususnya seniman, untuk menggali kembali khazanah dunia dan nilai Timur agar tidak selalu berkiblat ke dunia Barat dalam memandang masalah sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan. “Barangkali orang perlu ke Barat dulu untuk memahami Timur. Atau mungkin juga orang bisa terlebih dulu menghayati hakikat Timur dan menemukan Barat di dalamnya,” kata Pirous.
ANWAR SISWADI