TEMPO.CO , GAZA: -- Seorang bocah 12 tahun di antara tiga warga yang dilaporkan tewas terbunuh di Kota Gaza dalam serangan udara Israel. Sepanjang akhir pekan lalu, serangan itu menewaskan sedikitnya 18 warga Palestina dan empat warga Israel terluka.
Kepada kantor berita Palestina, Maan, pejabat layanan medis Gaza, Adham Abu Salmiya, kemarin menyebutkan 26 warga Palestina lainnya terluka, lima di antaranya mengalami luka serius, dalam rangkaian serangan udara Israel.
Bocah yang tewas itu bernama Ayoub Usela. Dia terbunuh di kamp pengungsi Jabaliya, sebelah utara Gaza, saat ke sekolah akibat serangan udara Israel kemarin. Sebelumnya, lebih dari 130 roket ditembakkan dari Gaza sejak Jumat pekan lalu. Ribuan warga Israel terpaksa menghabiskan akhir pekan di tempat-tempat perlindungan bom.
Lingkaran bentrokan bermula kala Israel memburu seorang militan Palestina yang disebutkan berencana melakukan serangan di dalam Israel. Zuhair al-Qaissi, 49 tahun, Sekretaris Jenderal Popular Resistance Committees, terbunuh bersama putra tirinya, Mahmoud Hanini, 44 tahun--ketika mobil mereka tengah melaju--dihantam sebuah rudal Israel, Jumat pekan lalu. Seorang warga sipil di dekat lokasi terluka parah terkena ledakan.
Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan Qaissi "memimpin dan mengatur serangan teror di dalam Israel, yang kini telah memasuki tahap akhir". Juga disebutkan bahwa Qaissi otak di belakang serangan pada Agustus tahun lalu. Saat itu sejumlah militan Palestina menyeberang dari Sinai untuk membunuh delapan orang Israel.
Militan Palestina di Gaza membalas kematian Qaissi dengan melancarkan puluhan roket Qassam dan Grad. Israel mengerahkan rudal sistem pertahanan Iron Dome, yang mencegat sedikitnya 28 roket, sejak Jumat lalu. Menurut IDF, sebagai balasan, 17 serangan udara secara terpisah mereka lancarkan kemarin pagi.
Keganasan Israel dilatari bahwa setidaknya 1 juta warga Israel berisiko menjadi sasaran jangkauan roket yang ditembakkan dari Gaza, dan kemarin banyak sekolah dan Universitas Ben-Gurion di Beer Sheva ditutup.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel menyiapkan serangan di bagian selatan dan berjanji segera mengerahkan lebih banyak rudal Iron Dome. "Kami pasti membayar mahal dan terus bertindak," kata Netanyahu soal serangan Israel terhadap Gaza. "Kami bakal terus meladeni ancaman-ancaman teror tersebut."
THE GUARDIAN | AP | DWI ARJANTO