TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pertemuan Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), dolar kian perkasa terhadap mata uang utama dunia membuat rupiah melemah di tengah menguatnya sebagian mata uang Asia. Dolar kembali menjadi safe haven bagi para pelaku pasar menjelang The Fed akan menetapkan kebijakan suku bunganya nanti malam.
Di pasar uang hari ini, Selasa, 13 Maret 2012, nilai tukar rupiah kembali melemah 10 poin (0,1 persen) ke level 9.179 per dolar AS. Naiknya indeks harga saham gabungan ke level 4.000 tidak mampu diikuti oleh rupiah.
Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Apelles R.T. Kawengian menjelaskan untuk mengatisipasi adanya perubahan kebijakan moneter, para pelaku pasar merasa lebih nyaman kembali memegang dolar. Karena membaiknya data–data ekonomi Amerika saat ini menguntungkan bagi dolar.
Dengan membaiknya perekonomian AS membuat para pelaku pasar berspekulasi The Fed akan melakukan perubahan kebijakan moneternya. Pertama, kemungkian The Fed akan mengurangi program pembelian aset. Kedua, akan menaikkan suku bunga acuannya yang kini masih di level terendahnya 0,25 persen. “Pelaku pasar berspekulasi dengan melakukan strategi buy the rumor sehingga membuat dolar AS cenderung menguat,” ucapnya.
Dari sisi fundamental maupun teknikal saat ini memang positif bagi dolar AS. Perekonomian AS yang terus menunjukkan perbaikan ditengah kekhawatiran pelambatan ekonomi di Cina serta masih adanya ketidakpastian di Eropa memicu apresiasi dolar AS. Dengan kecenderungan penguatan dolar AS membuat rupiah belum mampu keluar dari tekanan.
Dari faktor domestik, Apelles melanjutkan, mendekati bulan April, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak yang bisa memicu tingginya inflasi masih menjadi ganjalan bagi penguatan rupiah. Meskipun Bank Indonesia yang tetap menjaga pergerakan mata uangnya bisa menahan pelemahan rupiah lebih jauh. ”Namun disaat seperti ini, intervensi bank sentral tidak akan akan efektif.”
Sebagian besar mata uang Asia sore ini ditutup menguat. Dolar Singapura menguat 0,07 persen ke level 1,2594, won Korea terapresiasi 0,2 persen menjadi 1.121,55, peso Philipina naik 0,03 persen menjadi 42,695, serta bath Thailand juga menguat 0,11 persen menjadi 30,62 per dolar AS. Sedangkan ringgit Malaysia melemah 0,14 persen.
VIVA B. KUSNANDAR