TEMPO.CO, Jakarta - Realisasi impor daging semester pertama tahun ini sudah melampaui kuota yang diberikan pemerintah. Kementerian Pertanian mencatat realisasi impor daging telah mencapai 17.650 ton atau 86,5 persen dari kuota impor daging pada semester I 2012 yang dipatok pemerintah sebesar 20.400 ton.
Pemerintah mengalokasikan kuota impor daging semester pertama tahun ini sebesar 60 persen dari total kuota tahun 2012 sebesar 34 ribu ton. Alokasi semester pertama ini lebih besar karena untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan menghadapi hari raya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, mengatakan dari hasil pantauan di lapangan stok daging masih cukup untuk memenuhi kebutuhan. Dia optimistis stok daging jelang puasa dan Lebaran bisa terjaga.
“Stok daging yang tersedia saat ini sebesar 6.240 ton, terdiri dari 6.090 ton daging dan 150 ton jeroan. Lalu jumlah pasokan yang akan datang diperkirakan mencapai 2.750 ton, terdiri dari 2.540 ton daging dan 210 ton jeroan,” kata Syukur. Jumlah tersebut masih akan bertambah melalui kuota impor pada semester kedua tahun ini sebanyak 13.600 ton daging.
Selain menjamin ketersediaan daging, pemerintah juga memastikan stok sapi potong masih memenuhi kebutuhan industri feedlot (penggemukan sapi). Syukur menyebutkan saat ini stok sapi yang siap dipotong sebanyak 140.994 ekor. Jumlah itu terdiri dari sapi impor sebanyak 116.455 ekor dan sapi lokal sebanyak 24.539 ekor.
“Indonesia berencana mengimpor sapi bakalan secara bertahap per triwulan untuk merealisasikan kebutuhan 282.596 ekor sapi bakalan. Hingga saat ini, jumlah sapi potong yang telah diimpor mencapai 57.159 ekor,” katanya. Dengan begitu hingga akhir bulan ini diperkirakan masih tersedia 143.835 ekor, yaitu dari jumlah ketersediaan di sejumlah feedloter dan sisa jatah triwulan I yang belum direalisasikan sebesar 2.841 ekor sapi.
Pemerintah juga akan memasukkan sapi impor untuk triwulan kedua tahun ini sekitar 125 ribu ekor. “Jadi stok daging sapi kami dijamin aman terutama untuk pasokan pasar tradisional, hotel, dan industri,” ujar dia.
Tahun ini pemerintah menetapkan pengurangan impor daging dan sapi bakalan secara drastis. Pemerintah menghitung kebutuhan daging tahun ini sebesar 484 ribu ton. Ketersediaan daging sapi dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan sebanyak 399 ribu ton, sisanya 85 ribu ton dipenuhi dari impor.
Jumlah impor tahun ini terbagi atas daging sapi sebesar 34 ribu ton, dan sapi bakalan 283 ribu ekor atau setara 51 ribu ton daging. Adapun tahun lalu pemerintah memberikan kuota impor daging sapi sekitar 93 ribu ton dan sapi bakalan 600 ribu ekor.
ROSALINA