TEMPO.CO, Bandung - PT Persib Bandung Bermartabat, perusahaan pengelola dan pemilik Persib Bandung, berencana menawarkan sebagian sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Direktur PT Persib M. Farhan mengatakan pihaknya intensif membenahi performa manajemen serta melakukan penjajakan serius ke perusahaan sekuritas dan otoritas bursa saham.
"Dengan go public di bursa efek ini, maka kelak masyarakat Jawa Barat, khususnya bobotoh (julukan suporter Persib), bisa ikut memiliki Persib," ujarnya saat jumpa pers di markas PT Persib di Jalan Sulanjana, Dago, Kota Bandung, Senin, 12 Maret 2012.
Farhan menyebutkan beberapa keuntungan terbesar yang bisa diperoleh skuad Maung Bandung setelah go public:
1. masyarakat, khususnya bobotoh, akan menjadi pemilik mayoritas Persib,
2. ada dana yang besar untuk membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur untuk Persib,
3. segala fasilitas infrastruktur menjadi milik/aset Persib dan bukan lagi pinjaman atau sewa seperti sekarang,
4. memiliki struktur dana yang kuat untuk pembelian pemain kelas dunia,
5. memiliki program yang mumpuni untuk membangun akademi Persib dan pemasok untuk pembinaan pemain muda berbakat dari seluruh Jawa Barat,
6. Persib akan menjadi klub bola pertama yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia, dan
7. klub akan transparan karena kelak harus mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan secara terbuka kepada publik.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi agar Persib bisa go public, menurut Farhan, antara lain adanya persetujuan bulat dari para pemegang saham dan memenuhi syarat standar akuntansi dan good corporate governance dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia. Juga memenuhi audit legalitas serta audit dan penilaian perusahaan oleh akuntan publik dan lembaga pemeringkat.
ERICK P HARDI