Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rahmat Divonis, Orang Tuanya Histeris  

image-gnews
Rahmatullah, 29 tahun, diduga sebagai korban salah tangkap oleh polisi. Ia dituduh merampok dan memperkosa meski semua korban menyangkal keterlibatan Rahmat
Rahmatullah, 29 tahun, diduga sebagai korban salah tangkap oleh polisi. Ia dituduh merampok dan memperkosa meski semua korban menyangkal keterlibatan Rahmat
Iklan

TEMPO.CO, Jember - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jember menjatuhkan vonis empat tahun penjara kepada Rahmatullah, Rabu, 14 Maret 2012 siang. Rahmat dianggap terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dan melanggar Pasal 365 ayat (1) ke-1,2,3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 285 tentang pemerkosaan. "Hukuman dipotong masa tahanan mereka selama ini di Lapas Kelas II A Jember," kata ketua majelis hakim Adi Hernowo Yulianto.

Setelah vonis dibacakan, ketua majelis hakim bertanya kepada Rahmatullah, bagaimana tangapannya atas vonis tersebut. Spontan Rahmatullah menjawab, "Saya tidak terima, Pak Hakim. Saya bersedia disumpah pocong, tidak melakukan tindakan itu,"katanya.

Di lain pihak, jaksa penuntut umum I Wayan Sulitra dan Lusiana menyatakan masih akan berpikir lagi. Vonis bagi Rahmatullah itu lebih ringan daripada tuntutan jaksa dalam sidang pekan lalu. Sebelumnya, jaksa meminta Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jember menghukum Rahmatullah dengan penjara selama lima tahun penjara. "Perbuatan terdakwa itu menyebabkan kerugian material dan imaterial, serta trauma korban dan keresahan masyarakat," kata jaksa Lusiana.

Kedua orang tua Rahmatullah nampak menangis dan histeris. Zaenal, bapak Rahmatullah langsung berteriak-teriak meminta anaknya dibebaskan. Beberapa menit setelah keluar dari ruang sidang, dia naik ke lantai dua kantor Pengadilan Negeri Jember menuju ruangan majelis hakim dan ketua pengadilan. Namun, puluhan anggota polisi berseragam dan berpakaian preman lantas membawa dia turun. "Bebaskan anak saya. Dia tidak bersalah," Zaenal berteriak.

Ibu Rahmatullah, Bunami, yang datang bersama sejumlah tetangga dan kerabatnya juga tampak menangis. Dia berupaya menyusul Rahmat yang segera dibawa puluhan polisi ke mobil tahanan. Namun dia hanya bisa menangis dan melihat sang anak dibawa masuk ke dalam mobil tahanan itu. "Ya Allah, mak sanekah pangadilan nekah Gusteh (Ya Allah, kok begini pengadilan ini, Gusti)," ujarnya dalam bahasa Madura.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga sekitar 30 menit usai sidang, suasana di halaman kantor pengadilan masih ramai. Zaenal dan Bunami yang menangis dan histeris dikerubuti puluhan tetangga dan kerabat mereka.

Sejak pagi, ratusan anggota Kepolisian Resort Jember dikerahkan untuk menjaga sidang itu. Sebuah kendaraan taktis juga disiapkan di luar halaman pengadilan. Tidak seperti sidang-sidang sebelumnya, sidang kali ini, banyak dijaga anggota polisi berseragam dan berpakaian preman di dalam dan di luar ruang sidang. "Kami tidak ingin terjadi hal-hal yang menganggu jalannya sidang," kata Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Imam Pauji.

MAHBUB DJUNAIDY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus Polisi Salah Tangkap Pasangan Suami Istri di Cileungsi Viral, Kapolres Bogor Copot Anggotanya

13 Februari 2024

Ilustrasi Borgol. mentalfloss.com
Kasus Polisi Salah Tangkap Pasangan Suami Istri di Cileungsi Viral, Kapolres Bogor Copot Anggotanya

Kapolres Bogor minta maaf atas kasus salah tangkap terhadap pasangan suami istri penjual keripik yang sedang isi bensin di SPBU.


Oman Abdurohman Korban Salah Tangkap, Bagaimana Tanggung jawab Polisi dan Hak Korban?

14 Januari 2024

Oman Abdurohman. Foto: Istimewa
Oman Abdurohman Korban Salah Tangkap, Bagaimana Tanggung jawab Polisi dan Hak Korban?

Belum lama ini Oman Abdurohman mendapat ganti rugi Rp 222 juta karena jadi korban salah tangkap polisi. Apa hak korban salah tangkap?


Korban Salah Tangkap Polisi Sejak Sengkon dan Karta, Pengamen Cipulir, hingga Oman Abdurohman

14 Januari 2024

Sengkon dan Karta. Data TEMPO
Korban Salah Tangkap Polisi Sejak Sengkon dan Karta, Pengamen Cipulir, hingga Oman Abdurohman

Oman Abdurohman bukan korban salah tangkap polis pertama. Mengingatkan peristiwa 27 tahun lalu, kasus Sengkon dan Karta.


Dosen Hukum UGM Sebut Kasus Klitih Gedongkuning Bukti Absennya Pendekatan Humanis Aparat

24 Mei 2023

Konferensi pers perwakilan dari terdakwa orangtua keluarga Korban salah tangkap dan rekayasa oleh aparat polda Yogjakarta, di kantor kontraS kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2023. Jalan panjang perjuangan membebaskan korban praktik dugaan rekayasa kasus disertai dengan penyiksaan peristiwa kejahatan jalanan (klitih) yang terjadi pada 3 April 2022 lalu semakin menemukan titik terang, bahwa proses penyidikan dalam perkara ini diwarnai dengan rangkaian tindakan kekerasan. Hal ini dibuktikan melalui temuan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman Perwakilan Yogyakarta serta surat rekomendasi Komnas HAM. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Dosen Hukum UGM Sebut Kasus Klitih Gedongkuning Bukti Absennya Pendekatan Humanis Aparat

Dosen Hukum Tata Negara UGM Herlambang P. Wiratraman sebut kasus salah tangkap klitih Gedongkuning buktikan tak ada pendekatan humanis aparat.


3 Warga AS Jadi Korban Salah Tangkap 28 Tahun, demi Lindungi Pengedar Narkoba

21 Oktober 2022

Kunta Gable, Leroy Nelson dan Bernell Juluke setelah bebas dari penjara Angola. Handout
3 Warga AS Jadi Korban Salah Tangkap 28 Tahun, demi Lindungi Pengedar Narkoba

Tiga pria AS jadi korban salah tangkap 28 tahun, kasusnya direkayasa polisi untuk melindungi bndar narkoba.


Apa Sanksi Bagi Polisi yang Melakukan Salah Tangkap? 24 Hal yang Dilarang Dilakukan Anggota Polri

18 September 2022

Anggota Polisi Lalu Lintas menghalau pesepeda yang ingin melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu, 29 Agustus 2021. Ditlantas Polda Metro Jaya belum mengizinkan bagi para pesepeda untuk melintas di kawasan ganjil-genap saat PPKM Level 3 yang diantaranya Jalan Sudirman, MH Thamrin dan Rasuna Said. TEMPO/M Taufan Rengganis
Apa Sanksi Bagi Polisi yang Melakukan Salah Tangkap? 24 Hal yang Dilarang Dilakukan Anggota Polri

Korban salah tangkap berhak mendapat rehabilitasi dan ganti rugi. Apa sanksi bagi anggota Polri yang lakukan salah tangkap?


Hak Apa Saja Yang Didapat Korban Salah Tangkap Polisi?

18 September 2022

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Hak Apa Saja Yang Didapat Korban Salah Tangkap Polisi?

Polisi bisa saja melakukan salah tangkap, sebagai korban bisa mengajukan ganti rugi yang dijamin KUHAP. Bagaimana caranya?


Top 3 Metro: Kader HMI Dituduh Begal Bebas, Mosi Tidak Percaya Wali Kota Depok

11 Mei 2022

Polisi menunjukkan 8 dari 9 orang tersangka saat rilis kasus begal 2 anggota TNI di Polres Metro Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. TEMPO/ Cristian Hansen
Top 3 Metro: Kader HMI Dituduh Begal Bebas, Mosi Tidak Percaya Wali Kota Depok

LBH dan Kontras menangani kasus dugaan salah tangkap begal Bekasi ini pada 10 Februari 2022, ketika sudah di persidangan.


Kader HMI Dituduh Begal Bebas dari Tahanan, Polisi: Kewenangan Pengadilan

10 Mei 2022

Ilustrasi begal sepeda. Pixabay
Kader HMI Dituduh Begal Bebas dari Tahanan, Polisi: Kewenangan Pengadilan

Kapolres Metro Bekasi mengatakan bebasnya kader HMI yang dituduh begal dari tahanan merupakan kewenangan pengadilan. Diduga korban salah tangkap.


Kader HMI yang Dituduh Begal Dilepas, Polda: Selanjutnya Diurus Polres Bekasi

10 Mei 2022

Ilustrasi begal. Shutterstock
Kader HMI yang Dituduh Begal Dilepas, Polda: Selanjutnya Diurus Polres Bekasi

Kader HMI sekaligus guru mengaji di Bekasi, Muhamad Fikry, yang diduga jadi korban salah tangkap kasus begal di bekasi dibebaskan bersama dua rekannya