TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto, membantah jika puluhan penyidik memprotes sikap pimpinan yang mengembalikan lima rekannya ke Markas Besar Polri dan Kejasaan Agung pada Senin lalu, 12 Maret 2012. Namun dia membenarkan adanya puluhan penyidik yang berdiskusi dengan pimpinan KPK
"Tidak benar jika persoalan itu soal protes memprotes," kata Bambang saat konferensi pers di kantor KPK, Kamis, 15 Maret 2012. Konferensi pers ini dihadiri juga oleh Ketua KPK Abraham Samad, dan tiga wakil ketua, Busyro Muqoddas, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain.
Adapun informasi yang sebelumnya menguat, penyidik memprotes dikembalikannya lima rekannya ke institusinya masing-masing. Kelimanya adalah Afief Y Miftachm, Rosmaida, Hendy Kurniawan dan Moch Irwan Susanto, serta Dwi Aries.(baca:Penyidik KPK Mogok, Protes Sikap Abraham Samad)
Mereka dikembalikan diduga karena adanya perbedaan pendapat di antara penyidik dan pimpinan KPK. Perbedaan itu mengemuka saat KPK menetapkan Angelina Sondakh, anggota DPR dari Partai Demokrat sebagai tersangka dalam kasus suap Wisma Atlet Palembang. Juga Miranda Swaray Goeltom, dalam kasus suap cek pelawat yang ada kaitannya dengan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004.(baca:Kasus Nunun-Angie Picu Kisruh di KPK)
Bambang mengatakan, penyidik tidak mengajukan protes kepada pimpinan, tetapi hanya berdiskusi, digelar di ruang rapat. "Hubungan diskusinya, kami adalah keluarga, pimpinan sebagai bapak dan kami (penyidik) sebagai anak, boleh dong komunikasi," kata Bambang.
Mantan pengacara ini juga mempertegas, informasi yang berkembang itu berlebihan, tendensius dan manipulatif. Meski demikian, dia mengakui adanya perbedaan pendapat dalam melihat suatu kasus. "Dalam ekspose orang berbeda pendapat adalah wajar, itu adalah dinamika," katanya.
Dia juga mengatakan, perbedaan pendapat tersebut tidak bisa disebut perpecahan. "Kecuali ada kolabolator-kolaborator yang menginginkan seperti itu," ujarnya.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait
Tampil Bareng, Pimpinan KPK Tepis Tak Kompak
Abraham Samad: KPK Bukan Superman
Kasus Nunun-Angie Picu Kisruh di KPK
Pemeriksaan Angie Terancam 'Mangkrak'
Penyidik KPK Dipulangkan, Mabes Polri Bungkam
KPK Disarankan Rekrut Penyidik Sendiri
Sekongkol Berawal dari Lobi di Luar Senayan
Pelukan dengan Nazar, Polisi Ini Dicopot
Penyidik KPK Mogok, Protes Sikap Abraham Samad
Benarkah KPK Kucilkan Posisi Busyro?
Busyro: Banyak Politikus Dasa Muka
Abraham Samad: Busyro Seperti Pemain Sinetron