TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya sudah ada empat pengusaha yang merespons tawaran Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan untuk membeli sisa saham Garuda Indonesia. Ketiga pengusaha itu antara lain Sandiaga Uno dari Saratoga Group, Chairul Tanjung dari CT Group, dan Rachmat Gobel dari Gobel Group. Pagi tadi, giliran Bakrie Group tergoda mempelajari penawaran Dahlan.
"Tadi pagi (Nirwan) Bakrie membalas pesan saya. Ia bilang akan mempelajarinya," kata Dahlan Iskan saat ditemui di ruangan kantornya di Jakarta, Kamis, 15 Maret 2012.
Dahlan telah menawari sejumlah pengusaha untuk membeli saham Garuda. Selain empat pengusaha tadi, ada juga Anthony Salim. Namun hingga hari ini, kata Dahlan, Antony belum merespons tawarannya.
Dahlan mengaku akan menyerahkan proses penjualan sisa saham Garuda kepada tiga sekuritas yang menjadi penjamin emisi GIAA saat IPO Januari 2011 silam. "Kewajiban saya menawarkan ke perusahaan dalam negeri sudah selesai. Selanjutnya akan saya serahkan sepenuhnya pada tiga sekuritas itu untuk menentukan," kata Dahlan. Ia hanya mengajukan syarat agar sisa saham dijual minimal dengan harga di atas harga pasar.
Dahlan mengatakan mekanisme penjualan sepenuhnya ditentukan ketiga sekuritas itu, bisa melalui proses lelang atau tender. Saat ini sisa 10,88 persen saham GIAA yang tak terjual ketika pelepasan saham perdana (IPO) pada Januari 2011 silam masih berada di tiga perusahaan penjamin emisi. Ketiga sekuritas tersebut adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Securities.
Adapun, Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Mandiri Sekuritas, Febriati Nadira, mengatakan ketiga penjamin emisi memang telah sepakat menjual sisa saham GIAA dalam satu paket di bawah koordinasi Kementerian BUMN. Menurut dia, ketiganya akan menjual saham melalui mekanisme bidding. "Saham akan dilepas dengan harga terbaik," tuturnya.
Harga saham GIAA terus merangkak naik sejak tersiar kabar penawaran saham oleh Dahlan Iskan kepada lima pengusaha nasional. Pada penutupan perdagangan, Rabu, 14 Maret 2012 lalu, saham GIAA ditutup pada harga Rp 610 per lembar saham naik dari penutupan hari sebelumnya Rp 580 per lembar. Sebelumnya, 2,46 miliar lembar saham Garuda dilepas pada harga Rp 750 per lembar pada saat IPO. Namun, harga saham langsung turun pada perdagangan hari pertama dan hingga kini belum bisa menyamai harga IPO.
ANGGRITA DESYANI