TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penderita HIV/AIDS terbanyak di Indonesia adalah di Provinsi Jawa Timur, meskipun perbandingan jumlah penduduk dan jumlah penderita HIV/AIDS paling banyak adalah Provinsi Papua.
"Kebanyakan mereka yang terkena HIV/AIDS adalah heteroseksual yang disebabkan oleh berganti pasangan, dibandingkan penggunaan Napsha," ujar perwakilan Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Menular dan Lain-lain, Departemen Kesehatan, M. Subuh, Jumat, 16 Maret 2012.
Karena itu, Subuh mengungkapkan jumlah penderita HIV/AIDS lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Faktor yang membuat angka HIV/AIDS rendah pada perempuan karena perempuan lebih rajin menggunakan pengaman atau kondom dibandingkan laki-laki.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2012, di Provinsi Jawa Timur, penderita HIV/AIDS sebanyak 4.318 dari 38 juta penduduk. Sedangkan di Papua sebanyak 4.005 dari 3 juta penduduk.
Menurut M. Subuh, proporsi kumulatif penderita HIV/AIDS adalah di usia produktif 15-49 tahun. "Bisa dikatakan hampir seluruh penderita HIV/AIDS adalah usia produktif," ujar Subuh. Hingga saat ini, jumlah penderita HIV/AIDS pada usia produktif di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2011 adalah 11,6 persen dari jumlah seluruh penduduk di Indonesia.
Menanggulangi jumlah ini, pemerintah mengaku sedang mengadakan pelayanan komprehensif di tingkat paling rendah, yaitu puskesmas. Pada dua kabupaten di Papua, menurut Subuh, pemerintah sudah mulai melakukan upaya ini.
CHETA NILAWATY