TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Yekti Maunati, mengatakan dana anggaran dari pemerintah untuk Pusat Penelitian Sumber Daya Regional sekitar Rp 900 juta. Uang sebesar itu dialokasikan kepada delapan tim untuk penelitian di luar negeri, sehingga satu tim mendapat sekitar Rp 100 juta.
"Tim saya, Diaspora Champa, terdiri dari tiga peneliti dan satu orang administrasi, meneliti di Malaysia," kata Yekti, Jumat, 16 Maret 2012.
Menurut dia, jumlah setiap tim tak sama. Setiap tim menghasilkan satu buku laporan penelitian dan beberapa makalah. Jadi, dalam satu tahun, Pusat Penelitian Sumber Daya Regional LIPI menghasilkan delapan buku. "Itu dari kumpulan laporan tiap tim yang diterbitkan," katanya.
Yekti mengeluhkan dana anggaran penelitian yang makin sedikit. Karena itu, dia tak setuju jika harus dipotong lagi. Menurut dia, untuk menghasilkan penelitian yang bagus, harus dengan data dan dana yang memadai. "Kalau dana yang sudah sedikit kemudian dikurangi, akan melakukan penelitian seperti apa," ujarnya.
Karena itu, Yekti berharap dana penelitian dinaikkan, di antara pos pengeluaran terbesar, yaitu melihat obyek secara langsung. "Perjalanan itu membutuhkan biaya, tidak bisa dibatasi atau dikurangi."
AFRILIA SURYANIS