TEMPO.CO , DASMASKUS:-- Presiden Suriah Bashar al-Assad ternyata mempelajari nasihat dari Iran soal bagaimana menangani pemberontakan melawan kekuasaannya. Fakta ini terungkap dari rangkaian ribuan surat-surat elektronik yang diterima dan dikirimkan oleh Assad dan istrinya.
Dia juga di-briefing secara detail soal kehadiran para jurnalis Barat di Distrik Baba Amr, di Homs, dan didesak untuk "memperkeras tangan besi" di kota yang dipegang oposisi sejak November tahun lalu itu.
Harian Inggris, The Guardian, Kamis 15 Maret 2012 mengungkap lebih dari 3.000 dokumen yang disebut oleh para aktivis sebagai e-mail dari alamat-alamat pribadi yang dimiliki Assad dan istrinya, Asma Assad.
Pesan-pesan yang sudah didapatkan The Guardian disebutkan dibajak oleh para anggota oposisi Suriah yang tergabung dalam kelompok Dewan Tertinggi Revolusi antara Juni 2011 dan awal Februari lalu.
Tercatat, misalnya, Asma menghabiskan ribuan dolar berbelanja lewat Internet untuk barang-barang dari desainer kondang. Saat dunia menyaksikan horor pemberangusan berdarah di banyak tempat di Suriah dan banyak warga menderita kelaparan akibat perang, Nyonya Assad menghabiskan lebih dari 10 ribu pound sterling untuk keperluan lilin-lilin, meja, serta pernik makan malam dari Paris dan barang mewah lainnya dari situs Amazon.
The Guardian | Fox News | Reuters | Dwi Arjanto