TEMPO.CO, London - Surat-surat elektronik Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bocor. Salah satu nama yang sering muncul dalam pertukaran e-mail itu adalah Luna al-Chabel, mantan penyiar Al-Jazeera yang mengundurkan diri untuk bekerja sebagai pembantu presiden Assad.
Chabel berada di balik penampilan publik Assad pada saat media internasional memprediksi jatuhnya rezim. Selain untuk membangun citra, dia juga menjadi "penasihat" penampilan al-Assad di depan publik.
Saat PBB sibuk rapat untuk menjatuhkan sanksi, misalnya, Chabel menyarankan agar Assad muncul di muka publik untuk menunjukkan besarnya dukungan rakyat padanya. Dia mengirim gambar Presiden Barack Obama yang dikelilingi oleh para pendukungnya dan menyarankan Assad melakukan hal yang sama.
Assad melakukan persis seperti saran Chabel pada Januari 2012. Fotonya menjadi berita utama berbagai media dalam dan luar negeri.
Dalam e-mail lain tanggal 23 Desember 2011, Chabel menyarankan bahwa Assad menunjukkan preferensi untuk Sheikh Ahmed Hasooun dengan menghadiri pemakaman para korban ledakan bom di Damaskus. Dia mengatakan bahwa Hasoun bisa mendapatkan dukungan rakyat dan menarik perhatian media saat ia kehilangan anaknya selama krisis.
Peran Chabel sebagai perantara antara Assad dengan, misalnya, juru bicara urusan luar negeri Jihad Makdisi, menunjukkan betapa Assad sangat mempercayainya. Selama ini, sosok Chabel tak pernah disebut-sebut.
E-mail ini bocor ke publik setelah dicegat oleh anggota oposisi Suriah yang memperoleh akses ke alamat email Assad dan istrinya antara periode Juni 2011 dan Februari tahun ini. Email itu dikirimkan pada dua media besar di Timur Tengah dan Eropa, yaitu al-Arabiya dan The Guardian.
Al Arabiya mengatakan akan menerbitkan hampir semua email selama beberapa hari mendatang, beberapa dalam format asli berbahasa Inggris dan yang lainnya diterjemahkan dari bahasa Arab.
TRIP B | AL ARABIYA