TEMPO.CO, Jakarta -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya mengakui kompetisi Liga Super Indonesia sebagai kompetisi resmi. Keputusan meresmikan Liga Super Indonesia ini akan diketuk dalam Kongres PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 18 Maret 2012.
"Kami akan putuskan di kongres nanti bahwa LSI adalah bagian dari PSSI. Akan diketuk palu itu. Soal nanti eksekusinya bagaimana, kita akan urun rembug (dengan klub-klub LSI)," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong di kantor PSSI, Jumat malam, 16 Maret 2012.
Saat ini kompetisi terbelah dua antara Liga Super Indonesia dan Indonesian Premier League atau Liga Prima Indonesia. PSSI sebelumnya hanya mengakui Liga Prima Indonesia sebagai kompetisi resmi. Namun sikap PSSI akhirnya melunak.
Keputusan meresmikan kompetisi Liga Super dalam kongres nanti, kata Limbong, merupakan bagian dari upaya rekonsiliasi yang dilakukan PSSI. Selain itu, Limbong melanjutkan, "Agar semua anak bangsa bisa masuk timnas." Sebelumnya PSSI hanya mengizinkan timnas diisi para pemain Liga Prima Indonesia.
Upaya PSSI meresmikan Liga Super sejatinya belum mendapat respons positif dari klub-klub Liga Super. Pada pertemuan rekonsiliasi yang digelar PSSI di Hotel Crowne Plaza, 14 Maret 2012 lalu, dari 13 klub Liga Super yang diundang, hanya Persib yang mengutus wakilnya.
Namun PSSI tak ambil pusing. Limbong mengatakan pihaknya menyerahkan keputusan kepada masing-masing klub Liga Super. "Terserah nanti mereka mau atau enggak. Yang penting PSSI mengakui mereka," katanya.
Jika klub-klub Liga Super menyambut baik keputusan Kongres PSSI meresmikan kompetisi Liga Super, kata Limbong, maka tinggal ditentukan bagaimana teknis pelaksanaan dan operator kompetisi. "Nanti klub yang memilih siapa operatornya, bukan PSSI yang memilih," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR