TEMPO.CO, Surakarta – Pemerintah Kota Surakarta dijanjikan oleh Kementerian Perhubungan mendapat tambahan 5 unit Batik Solo Trans pada November tahun lalu. Namun hingga kini armada yang dijanjikan tersebut belum diserahkan.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Surakarta, Sri Indarjo, mengatakan sebenarnya 5 unit Batik Trans tersebut sudah siap diserahkan November tahun lalu. “Bus itu dibuat karoseri di Semarang dan sudah selesai pada November. Tapi entah kenapa hingga kini belum kami terima,” ujarnya kepada wartawan, Ahad, 18 Maret 2012.
Indrajo menyatakan lima armada tersebut mangkrak selama berbulan-bulan. Dia khawatir jika dibiarkan seperti itu dan tidak segera digunakan, bus tambahan justru rusak.
Padahal, kata Indarjo, saat ini volume penumpang Batik Trans cukup bagus, yaitu rata-rata 19-21 penumpang dari kapasitas 28 penumpang. “Dengan menambah armada, jeda waktu kedatangan antarbus jadi lebih singkat. Yang awalnya 10 menit menjadi 6-7 menit. Harapannya, dapat semakin memudahkan masyarakat yang ingin naik Batik Solo Trans,” ujarnya.
Kepala Unit Bus Kota Damri Solo Sutaryadi mengakui bahwa armada tambahan Batik Trans sudah selesai dibuat di sebuah karoseri di Semarang. Namun kenapa hingga kini belum diserahkan, dia mengaku tidak tahu secara pasti.
“Bus itu bantuan dari Kementerian Perhubungan untuk menambah armada Batik Solo Trans koridor satu dari 15 unit menjadi 20 unit,” katanya. Teknis penyerahan, bus diserahkan ke Damri Pusat lalu ke Damri Solo sebagai operator Batik Trans. Dia menyebut kemungkinan ada kendala teknis penyerahan, entah di Kementerian Perhubungan atau Damri Pusat.
“Saya tidak tahu pasti masalahnya di mana. Yang jelas, Solo dipastikan dapat tambahan 5 unit,” ujarnya. Dia membenarkan bahwa semakin lama bus tidak digunakan, kemungkinan rusak semakin besar. Dia berupaya mendorong Damri Pusat agar bus tidak terlalu lama mangkrak dan dapat segera digunakan. “Semoga triwulan II tahun ini sudah bisa dipakai,” ucapnya.
UKKY PRIMARTANTYO