Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Semarang Buat Petisi Minta Penemu Bom Bebas

image-gnews
elaphgulf.com
elaphgulf.com
Iklan

TEMPO.CO,Semarang  - Warga Perumahan Saptamarga III Ngesrep, Banyumanik, Semarang mengumpulkan tanda tangan sebagai dukungan kepada Imam Sukayat, pria 42 tahun yang menemukan bom rakitan dan kini masih ditahan polisi.

Tanda tangan itu sebagai bukti adanya pernyataan bahwa Imam memiliki keterbelakangan mental sehingga aneh jika polisi kemudian menetapkan pria yang sehari-hari bekerja sebagai pesuruh itu menjadi tersangka.

Pengumpulan tanda tangan dilakukan secara berkeliling dari rumah ke rumah oleh perwakilan warga. Tanda tangan yang dikumpulkan merupakan penyataan warga yang menyatakan bahwa Imam tidak patut dijadikan tersangka dalam kasus meledaknya bom paralon. "Imam memiliki IQ rendah. Bahkan warga menjulukinya “Imam Pekok”," kata kakak kandung Imam, Suparlan (55), Ahad 18 Maret 2012.

Para warga kasihan dengan yang dialami Imam sehingga mereka berinisiatif mengumpulkan tanda tangan tersebut. Rencananya, besok Senin , tanda tangan warga tersebut akan diserahkan ke Kepolisian Resort Kota Besar Semarang.

Ketua RT 08 RW 09, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Abdul Ilyas menyatakan selama ini Imam Sukayat memang sering dimintai tolong warga kampung untuk ikut bersih-bersih baik di lingkungan kampung maupun rumah warga. “Selama ini, Imam memang mengalami kekurangan. Dia mengalami keterbelakangan mental,” kata Abdul Ilyas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jum'at sore lalu, perangkat desa di Tamtama sudah menjenguk Imam meminta agar polisi melepaskan Imam. Tapi usaha itu belum berhasil. Imam yang berumur 45 tahun menemukan pipa berisi bom dari parit yang sering digunakan sebagai pembuangan sampah. Pipa itu kemudian diberikan kepada tiga pekerja bangunan masjid yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi penemuan pipa.

Imam mengira pipa itu milik pekerja bangunan. Setelah itu, kuli bangunan itu mengutak-atik pipa dan malah meledak sehingga melukai tiga pekerja tersebut.

ROFIUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pemilik Bahan Peledak di Pariaman

7 Juli 2023

Lokasi penemuan bom rakitan di sebuah warung di Desa Apar, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 1 Juli 2023.
Polisi Tangkap Pemilik Bahan Peledak di Pariaman

Pemilik bahan peledak sempat berusaha melarikan diri. Petugas pun melakukan pengejaran dan mengeluarkan tembakan peringatan.


Warga Kota Pariaman Temukan 10 Bom Rakitan di Sebuah Warung

1 Juli 2023

Lokasi penemuan bom rakitan di sebuah warung di Desa Apar, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 1 Juli 2023.
Warga Kota Pariaman Temukan 10 Bom Rakitan di Sebuah Warung

bom rakitan tersebut ditemukan di sebuah warung di samping sekolah dasar oleh pemilik warung


Kepolisian Hong Kong Kerahkan Robot Jinakkan Bom Rakitan

9 November 2019

Petugas polisi antihuru hara mengangkat spanduk, di luar pusat perbelanjaan di Tai Po di Hong Kong, Cina 3 November 2019. [REUTERS / Kim Kyung-Hoon]
Kepolisian Hong Kong Kerahkan Robot Jinakkan Bom Rakitan

Sebuah robot kepolisian Hong Kong berusaha menjinakkan sebuah bom rakitan di distrik Kowloon, Mong Kok pada hari Jumat.


Material Diduga Bom di Rumah Ketua KPK, Ada Pipa dan Detonator

9 Januari 2019

Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi usai ditemukan benda diduga molotov, Rabu 9 Januari 2019. Tempo/Adi Warsono
Material Diduga Bom di Rumah Ketua KPK, Ada Pipa dan Detonator

Polisi masih menyelidiki soal penemuan bom di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi.


Geledah FISIP UNRI, Polisi Temukan Komponen Bom Rakitan

3 Juni 2018

Densus 88 menangkap 3 terduga teroris di gelanggang mahasiswa Fisipol Universitas Riau, Ahad, 3 Juni 2018. RIYAN NOFITRA
Geledah FISIP UNRI, Polisi Temukan Komponen Bom Rakitan

Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri menemukan barang bukti berupa dua buah bom pipa yang sudah jadi dari penggeledahan di FISIP UNRI.


Begini Detik-detik Ledakan TNT Milik Paskhas AU di Rokan Hulu

20 Juli 2017

google
Begini Detik-detik Ledakan TNT Milik Paskhas AU di Rokan Hulu

Yudhi menyebut bahan peledak TNT tertinggal usai Paskhas TNI Angkatan Udara latihan.


Ledakan TNT Tewaskan Warga Rokan Hulu, TNI AU Bertanggung Jawab

20 Juli 2017

Ilustrasi Ledakan. (zcache)
Ledakan TNT Tewaskan Warga Rokan Hulu, TNI AU Bertanggung Jawab

Direktur Latihan Paskhas TNI AU Marsma Yudhi Bustami mengatakan kesatuannya bertanggung jawab atas ledakan TNT yang menewaskan warga Rokan Hulu.


Kotak yang Diduga Bom Meledak di Rokan Hulu, 1 Warga Tewas 4 Luka

20 Juli 2017

www.123rf.com
Kotak yang Diduga Bom Meledak di Rokan Hulu, 1 Warga Tewas 4 Luka

Sebelumnya, warga menemukan kotak warna cokelat yang saat disentuh langsung meledak seperti bom.


Tas Ransel Diduga Berisi Bom Tergeletak di Depan ITC Depok

3 Juli 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Tas Ransel Diduga Berisi Bom Tergeletak di Depan ITC Depok

Tas ransel yang diduga berisi bom tergeletak di depan pagar ITC Depok.


Gegana Polda Aceh Evakuasi Temuan Bom Rakitan di Aceh Barat

15 Februari 2017

TEMPO/Machfoed Gembong
Gegana Polda Aceh Evakuasi Temuan Bom Rakitan di Aceh Barat

Warga Kecamatan Samatiga melihat benda mencurigakan tersebut, kemudian melaporkan kepada aparat polisi kawasan setempat.