TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, Samin Tan, menegaskan keikutsertaan dirinya dalam Bumi Plc, perusahaan hasil kerja sama Grup Bakrie dan Nathaniel Rothschild di London, murni dilatarbelakangi perhitungan bisnis. Untuk dia aset tambang batu bara Bumi Plc yang tersebar di Kaltim Prima Coal dan Berau Coal tiada duanya.
Meski mengakui dekat dengan Grup Bakrie, orang terkaya ke-28 di Indonesia versi Forbes 2011 ini membantah sebagai "boneka" Bakrie untuk menghadapi Rothschild yang menjelang akhir tahun lalu terus melontarkan kritikan terhadap pengelolaan bisnis Grup Bakrie.
"Enggak selamat seribu keturunan kalau kami cuma jadi boneka Bakrie," kata Samin Tan dalam wawancara dengan Tempo di kantor Borneo, Menara Danamon lantai 15, Jakarta Selatan, Selasa pekan lalu.
Selain Samin Tan, hadir juga dalam wawancara itu Indra Bakrie, Chairman Bumi Plc yang juga anak bungsu pendiri kelompok usaha Bakrie, Achmad Bakrie. Indra mengatakan, Grup Bakrie menggandeng Samin untuk menyelamatkan utang Bakrie kepada Credit Suissee yang terancam default alias gagal bayar. "Bukannya kita mau berantem, lalu mencari teman," kata Indra.
Dalam dua jam lebih wawancara tersebut, Samin Tan dan Indra bercerita tentang latar belakang kerja sama keduanya di Bumi Plc. Begitu juga perseteruan mereka dengan Nathaniel Rothschild beberapa bulan terakhir. Selengkapnya baca di rubrik wawancara Majalah Tempo edisi pekan ini, Indra Bakrie: Samin Tan Orang Terakhir.
AGOENG WIJAYA, SUTJI DECILYA, NUGROHO DEWANTO, HERMIEN Y. KLEDEN