TEMPO.CO, Jakarta - Adik kandung mantan Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Nurdin Halid, Kadir Halid, gagal merebut satu kursi Komite Eksekutif dalam kongres luar biasa Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia di Hotel Mercure, Ancol, Ahad, 18 Maret 2012.
Kadir bersaing dengan 26 kandidat anggota Komite Eksekutif lainnya untuk memperebutkan sembilan kursi. Tiga di antara pesaingnya adalah Tonny Aprilani, Roberto Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan. Ketiganya pernah menjadi anggota Komite Eksekutif PSSI pimpinan Djohar Arifin. Namun, mereka dipecat karena diangggap melanggar kode etik.
Dari 81 peserta kongres yang memiliki hak memberikan suara, Kadir Halid hanya memperoleh 4 suara. Padahal Statuta mensyaratkan anggota komite eksekutif dipilih sedikitnya 50 persen plus 1 suara dari pemilik hak suara. Sehingga Kadir Halid pun tersingkir dari perebutan kursi anggota Komite Eksekutif.
Adapun Tonny Aprilani terpilih dengan 76 suara, Erwin Dwi Budiawan 75 suara, Roberto Rouw 74 suara. Kandidat lain yang terpilih yaitu Zulfadli 64 suara, Djamal Aziz 62 suara, Hardi Hasan 59 suara, La Siya 45 suara, Ahmad Zakir Iskandar 46 suara, dan Diza Ali 40 suara.
DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita Terkait
Djohar Minta Kapolri Tak Mengizinkan Kongres KPSI
KPSI Tidak Takut Sanksi FIFA
13 Bakal Calon Ketua Umum PSSI Mundur
Dua Kongres PSSI Hari Ini
Blakblakan dengan Rio Haryanto Soal F1
Muamba Tak Sadarkan Diri, Laga Piala FA Dihentikan
Peserta Kongres PSSI Kuorum
Ketua PSSI versi KPSI Tak Akui Kepemimpinan Djohar
Simpati Mourinho untuk Abidal
PSSI Tak Akui La Nyalla Mattalitti dan KPSI