TEMPO.CO, Yorkshire - Fabrice Muamba bukan pemain pertama yang terjatuh tiba-tiba di lapangan hijau. Sejak abad ke-19, setidaknya ada 80 pemain sepak bola meninggal mendadak ketika bermain. Semua kasusnya sama, mereka masih muda dan bugar. Tidak ada rahasia soal kematian itu. Gejala itu disebut Hocum.
Analisis ini dibuat dr Tom Riddington yang bekerja di departemen ahli jantung di Rumah Sakit Friarage, Yorkshire, dalam tulisannya di The Guardian. Hocum merupakan julukan untuk gangguan mematikan yang disebut Kardiomiopati Obstruktif Hipertrofik (HOCM). Atlet muda dan bugar mempunyai jantung yang berbeda dibandingkan kebanyakan orang. Otot jantung mereka telah dilatih dengan baik untuk menghadapi stres reguler dan pelatihan yang kuat.
Pembentukan jantung ini menguntungkan karena mampu memompa darah lebih efektif ke seluruh tubuh. Namun, dalam HOCM, kelainan genetik menyebabkan dinding otot jantung berkembang lebih tebal daripada seharusnya. Latihan terus-menerus membuat kondisi semakin parah karena dinding otot jantung makin menebal, sehingga menghentikan aliran darah normal yang keluar-masuk jantung. Di sinilah kondisi itu mulai berbahaya.
Jantung yang tak dapat memompa darah dengan normal biasanya menimpa orang-orang yang jauh lebih tua dan kurang sehat. Atlet dengan HOCM mungkin tampak sehat dan bugar dari luar, tapi jantung mereka seperti orang berumur 80 tahun yang tidak sehat.
Tekanan seperti dalam pertandingan sepak bola yang menuntut kinerja tinggi berubah menjadi berbahaya. Jika dia beruntung, sesak napas atau nyeri dada adalah tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang salah. Namun sering kali tanda-tandanya adalah kolaps atau yang sering disebut dokter sebagai kematian jantung mendadak (sudden cardiac arrest).
Kemampuan jantung untuk memompa telah terganggu sangat parah, sehingga jantung tidak mampu berdetak lagi. Jika terjadi di rumah sakit, CPR dan kejut listrik dari defribilator mungkin bisa bekerja untuk membuat jantung kembali berdetak normal, tapi ini pun masih situasi yang serius. Jika terjadi di dalam lapangan, itu bakal sulit, namun bukan tidak mungkin diselamatkan.
Dokter olahraga tahu risiko HOCM, hanya kecil kemungkinan, sebesar 0,2 persen dari populasi yang berisiko dari efek ini. Namun konsekuensi dari kesalahan diagnosis sungguh tragis.
Di seluruh Eropa, telah dipelajari soal kematian mendadak atlet. Sementara itu, di Italia, sudah ada program yang memberikan tes jantung sederhana untuk mendeteksi penyakit. Kebanyakan orang menilai latihan adalah kunci untuk hidup panjang dan sehat. Namun, dalam persentase kecil, hal itu justru dapat menyebabkan kematian.
GUARDIAN | IRVAN SAPUTRA
Berita terkait:
Sepak Bola Bersatu untuk Muamba
Ketika Bintang Bola Dunia Berdoa untuk Muamba
Muamba Masih Kritis, Laga Bolton-Villa Ditunda
24 Jam ke Depan Jadi Masa Krusial Muamba
Muamba, Pejuang Sejati
Muamba Tak Sadarkan Diri, Laga Piala FA Dihentikan