Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penembakan Teroris, Pelabuhan Ketapang Diperketat  

image-gnews
Petugas kepolisian gabungan dari Kesatuan SamaptaKepolisian Resor Banyuwangi yang dibantu Samapta Kepolisian Resor Jembrana, Bali, dan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan pemeriksaan surat kendaraan dan kartu identitas penduduk kepada pemudik diPelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan kembali ke Bali. TEMPO/Ishomuddin
Petugas kepolisian gabungan dari Kesatuan SamaptaKepolisian Resor Banyuwangi yang dibantu Samapta Kepolisian Resor Jembrana, Bali, dan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan pemeriksaan surat kendaraan dan kartu identitas penduduk kepada pemudik diPelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan kembali ke Bali. TEMPO/Ishomuddin
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 19 Maret 2012, menerjunkan satu peleton anggotanya untuk berjaga di Pelabuhan Ketapang pascapenembakan terduga teroris di Bali.

Mereka ditempatkan di pintu masuk dan pintu keluar pelabuhan. Setiap penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang diperiksa secara ketat meliputi kartu identitas dan kelengkapan surat-surat bermotor. Polisi juga memeriksa seluruh bagian kendaraan menggunakan metal detektor.

Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Ajun Komisaris Besar Nanang Masbudi, menjelaskan bahwa pengamanan diperketat untuk mengantisipasi adanya teroris lainnya yang menyusup masuk ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang. "Ini pengamanan imbangan pascapenembakan terduga teroris di Bali tadi malam," katanya kepada wartawan, Senin, 19 Maret 2012.

Selain Pelabuhan Ketapang, Polres juga menurunkan anggotanya untuk memperketat keamanan di sejumlah pelabuhan rakyat di Banyuwangi. Sebab, pelabuhan rakyat bisa menjadi akses untuk masuk maupun keluar dari Bali.

Hingga siang ini, polisi belum menemukan adanya orang-orang yang mencurigakan, baik yang menuju Bali maupun yang masuk dari Bali. Pengamanan di pelabuhan akan dilakukan hingga situasi kembali kondusif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Minggu tadi malam, 18 Maret 2012, tim Densus 88 Anti-Teror menembak mati lima orang teroris di dua lokasi di Kota Denpasar, Bali. HN, 32 tahun, dan AG, 30 tahun tewas dalam baku tembak di Gunung Soputan, Denpasar Barat.

Adapun tiga orang lainnya, UH dan Dd, 27 tahun asal Bandung serta M, 30 tahun asal Makassar diringkus di Jalan Danau Poso 58, Sanur, Denpasar Selatan. Kelimanya terendus hendak melakukan perampokan bank dan tempat penukaran uang asing di Bali.

IKA NINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.