Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Malang Tempo Doeloe Segera Dioperasikan

image-gnews
Dwi Cahyono, Ketua Yayasan Inggil. Penggagas festival tahunan Malang Tempo Doeloe (kini Malang Kembali) ini segera mengoperasionalkan Museum Malang Tempo Doeloe pada April 2012. TEMPO/Abdi Purnomo
Dwi Cahyono, Ketua Yayasan Inggil. Penggagas festival tahunan Malang Tempo Doeloe (kini Malang Kembali) ini segera mengoperasionalkan Museum Malang Tempo Doeloe pada April 2012. TEMPO/Abdi Purnomo
Iklan

TEMPO.CO , Malang - Jumlah museum di wilayah Malang Raya yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, segera bertambah. Saat ini Yayasan Inggil di Kota Malang sedang menyelesaikan pembangunan Museum Malang Tempo Doeloe. “Insya Allah, museum bisa dioperasikan pada 1 April mendatang,” kata Ketua Yayasan Inggil, Dwi Cahyono, kepada Tempo, Senin, 19 Maret 2012.

Menurut Dwi, acara peresmian museum tersebut dilakukan bertepatan dengan ulang tahun Kota Malang ke-98. Dwi berharap museum tersebut menjadi museum yang representatif untuk memahami sejarah Malang dengan lebih utuh dan mudah.

Rumah kuno yang diubah menjadi museum tersebut milik Pemerintah Kota Malang yang lama tak digunakan. Lokasinya berdekatan dengan Balai Kota Malang dan bersebelahan dengan Restoran Museum Inggil kepunyaan Dwi. Atas seizin pemerintah daerah setempat, rumah kuno seluas 1.000 meter persegi itu kini direnovasi menjadi 20 ruang pamer museum.

Dwi menjelaskan, pembangunan museum sudah dirintis sejak 10 tahun silam. Semula Dwi mengajak banyak pihak tapi pengerjaan museum beberapa kali batal sampai akhirnya Dwi memberanikan diri membiayai sepenuhnya pembangunan museum. “Pembangunan maupun pengelolaan museum harus ditangani oleh orang-orang yang benar-benar mencintai museum,” kata penggagas Festival Malang Kembali atau Festival Malang Tempo Doeloe itu.

Museum dibangun berkonsep sesuai urutan waktu sejarah Kota Malang, mulai zaman purbakala, penemuan pertama fondasi kota pada 1716 oleh Pemerintah Hindia Belanda, zaman revolusi 1945-1949, hingga sekarang.

Para pengunjung diperbolehkan berpose atau berfoto bersama barang koleksi sehingga terkesan lebih ramah. Dwi melakukan penataan dan pola pengelolaan yang bisa membuat museum disukai sekaligus menghilangkan kesan angker yang kerap melekat pada sebuah museum. Karena itu museum dilengkapi tempat pemutaran film dokudrama tentang sejarah Malang di ruang kaleidoskop.

Dwi yang juga Ketua Dewan Kesenian Kota Malang.
menjelaskan, barang koleksi yang terlindung kaca disusun atau diletakkan sesuai diorama perjalanan sejarah atau perjalanan waktu yang memudahkan semua pengunjung memahami sejarah Malang Raya, khususnya Kota Malang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini Malang Raya terdapat sejumlah museum. Di antaranya Museum Brawijaya di Jalan Besar Ijen 25 yang dikelola Kodam V/Brawijaya yang merupakan museum sejarah Revolusi Kemerdekaan Indonesia yang didirikan pada 5 Mei 1968.

Ada pula Museum Bentoel di Jalan Wiromargo 32, di kawasan Pecinan. Sesuai namanya, pembangunan museum ini memang didedikasikan untuk mengabadikan sejarah berdirinya pabrik rokok Bentoel milik keluarga Ong Hok Liong.

Museum yang lain adalah Museum Satwa di Kota Batu, dan Museum Zoologi Frater Vianney di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Namun menurut Dwi, idealnya di Malang Raya harus pula dilengkapi museum kesenian yang menyajikan sejarah topeng dan batik Malangan, dan ludruk Srimulat.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Warga saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, 23 Januari 2018. TEMPO/Subekti.
Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.


Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama direktur Transjakarta Budi Kaliwono mencoba bis transjakarta mengelilingi Tanah Abang, Jakarta Pusat, 22 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.
Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.


Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program OK Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.


Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan, dan produk lainnya. TEMPO/Fajar Januarta
Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.


Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Dari Muara Jambi ke Gentala Arasy
Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.


Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari  Jl. Pasar Ikan, Jakarta. Twitter.com
Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.


3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

Pembuat daging Markus Hinterberger mempersiapkan variasi teh hijau khusus dari 'Weisswurst,' untuk dijadikan sosis Bavarian putih, di desa Bavarian Oberholzhausen, Altoetting, Jerman (27/5). REUTERS/Michaela Rehle
3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.


Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Wisatawan melihat diorama bencana tsunami saat mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh, Aceh, 24 Desember 2017. Selain untuk mengenang bencana, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi tsunami. ANTARA
Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.


Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Pengunjung Museum Bank Indonesia menyaksikan koleksi emas yang dipamerkan, di Jakarta, 2 Januari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur.
Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.


Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Relief di museum Ullen Sentanu, Yogyakarta. Tempo/Ika Chandra
Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa