TEMPO.CO , Jakarta - Di dunia saat ini ada 1,3 miliar unit komputer pribadi (PC) yang memakai sistem operasi Windows dari Microsoft, atau 92 persen dari seluruh PC yang ada. Persentase itu jauh bila dibandingkan dengan dua sistem operasi lain. OS Mac buatan Apple menguasai 7 persen dan Linux hanya 1 persen.
Itu di ranah PC. Di pasar perangkat bergerak, ceritanya berbeda. Microsoft tak kuasa menghentikan dominasi Android dari Google dan iOS buatan Apple. iOS terdongkrak berkat penjualan fantastis iPhone dan iPad, yang masing-masing terjual 37,04 juta dan 15,43 juta unit. Nilainya US$ 13 miliar.
Angka dari Google tak kalah menarik. Meski Android bersifat open source, Google mendapat royalti US$ 14 untuk setiap aktivasi gadget Android. Bayangkan, setiap hari ada sekitar 850 ribu perangkat Android yang diaktivasi, berapa keuntungan yang masuk ke pundi-pundi Google.
Melihat pasar yang menggiurkan, Microsoft mencoba keberuntungan dengan meluncurkan Windows Mobile dengan sebutan “Photon”. Proyek itu dimulai pada 2004, tapi tak menuai sukses dan dihentikan. Baru pada 2009 Microsoft kembali merilis Windows Phone.
Lagi-lagi, berjaya di pasar PC tak lantas membuat Microsoft bisa melenggang di pasar perangkat bergerak. Malah, sejak 2010, posisinya makin tertinggal. Microsoft tak patah semangat. Kini perusahaan yang bermarkas di Redmond, Washington, Amerika Serikat, itu berusaha bangkit.
“Dengan Windows 8, kami membangun kembali Windows,” kata Steve Ballmer, Chief Executive Officer Microsoft.
Windows 8 diperkenalkan untuk pertama kali pada 1 Juni 2011. Sembilan bulan kemudian, pengguna PC dapat menjajal versi beta Windows 8. Windows 8 merupakan strategi baru dari Microsoft untuk membangun jati diri di perangkat PC, sekaligus tablet. Seperti Apple dan Google, platform ini juga membuka jalan bagi Microsoft untuk membangun ekosistemnya melalui pasar aplikasi, Windows Store.
Rick Sherlund, analis dari Nomura, mengatakan Windows 8 akan membawa fase baru inovasi di pasar PC, notebook, dan tablet. “Selama beberapa tahun terakhir, pengembangan teknologi pada notebook sangat rendah,” kata Sherlund.
Kedatangan Windows 8, dia menuturkan, akan mendorong lahirnya laptop jenis ultrabook dengan layar sentuh dan turut memperbesar pasar tablet. Abhey Lamba, analis dari Mizuho Securities, memprediksi bila perangkat berbasis Windows 8 belum juga dilepas ke pasar hingga Juli nanti, Microsoft akan tetap tertinggal dari Apple dan Google.
“Waktunya terlalu lama. Padahal butuh konsolidasi yang kuat, khususnya di pasar tablet untuk mengalahkan dominasi iPad,” ujarnya.
FORBES | NETMARKETSHARE | SEATTLETIMES | RINI KUSTIANI