TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Rezlan Ishar Jenie, menyatakan ledakan bom yang terjadi di sekitar Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Prancis, tidak akan mengganggu pelayanan bagi masyarakat. Menurut Rezlan, KBRI tetap akan menjalankan aktivitas pelayanan publik seperti biasa.
“KBRI beroperasi secara normal, pelayanan warga tetap terbuka,” kata Rezlan saat dihubungi Tempo, Rabu, 21 Maret 2012.
Kantor KBRI yang terletak di 47-49 Rue Cortambert, Paris, sebagian mengalami kerusakan berupa kaca-kaca gedung yang pecah. “Kerusakan itu terjadi di KBRI, yang terletak di Rue 47, sedangkan di Rue 49 tidak mengalami kerusakan,” kata Rezlan. Kerusakan atas gedung KBRI, yang berada di Rue 47, membuat sebagian pegawai di sana tidak bekerja untuk sementara waktu.
Akses jalan di sekitar KBRI Paris hingga kini masih ditutup untuk umum selama polisi melakukan investigasi. Rezlan masih belum bisa memberikan pernyataan apakah serangan itu terkait terorisme atau bukan. “Kalau soal itu, saya belum bisa berspekulasi karena polisi masih melakukan investigasi,” kata Rezlan.
Rezlan juga belum bisa mengungkapkan dugaan sementara terkait motif peledakan bom. Namun KBRI siap bekerja sama penuh dengan kepolisian setempat untuk melakukan investigasi peledakan bom. “Kami siap memberikan akses kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Pada Rabu, 21 Maret 2012, sekitar pukul 05.15 waktu Paris, bom meledak di dekat KBRI Paris. Bom itu diduga berasal dari paket yang diletakkan tidak jauh dari KBRI Paris. Menurut saksi mata setempat, paket itu diletakkan oleh tiga orang dan meledak tak lama setelah ketiga orang itu meninggalkan lokasi. Ledakan bom dilaporkan merusak bangunan yang berada dalam radius 50 meter.
DIMAS SIREGAR
Berita lain
Menlu: Penyebab Bom KBRI Paris 2004 Tak Jelas
Menlu: Aktivitas KBRI Paris Tetap Normal
Bom di Depan KBRI Paris, Semua WNI Selamat
Ledakan Pecahkan Kaca Jendela KBRI Paris
Kepala BIN: Bom Paris Bukan untuk KBRI
Pemerintah Telusuri Ledakan di KBRI Paris