TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan hubungan Indonesia dan Timor Leste memberikan banyak pelajaran untuk membangun perdamaian. "Seperti yang diketahui, Indonesia dan Timor Leste berbagi sejarah menyakitkan dan beban sejarah yang sulit," kata dia dalam sambutan di Jakarta International Defense Dialogue, di Jakarta Convention Center, Rabu, 21 Maret 2012.
Namun hubungan tersebut tidaklah menghentikan kedua negara untuk membina hubungan baik ke depannya. "Kami melihat masalah kita, duduk bersama dengan niat baik, dan menemukan solusi-solusi pragmatis," kata dia.
Saat ini, Yudhoyono menjelaskan, kedua negara memiliki kerja sama lintas batas negara bersama. Dan hasilnya, Indonesia dan Timor Leste memiliki salah satu hubungan terkuat di antara para tetangga di Asia Tenggara. "Hubungan antara TNI dengan FDTL juga baik," kata dia.
Dan dengan begitu, tidak hanya membuat perbatasan menjadi damai. "Tetapi juga membuat kawasan lebih stabil dan dunia menjadi lebih aman," kata Yudhoyono.
Dalam pembukaan JIDD yang berlangsung 21-23 Maret ini, turut hadir Perdana Menteri Xanana Gusmao dan mantan Presiden Filipina Fidel Ramos. Acara JIDD dibuka oleh Presiden Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
ARYANI KRISTANTI