TEMPO.CO, London - Kondisi gelandang bertahan Bolton Wanderes, Fabrice Muamba, kian membaik. Bekas pemain jebolan akademi Arsenal itu sudah mampu berbicara dan mengenal anggota keluarganya. Bicara mengenai kesehatan Muamba yang telah pulih, maka tak dapat dilepaskan dari peran tim medis.
Waktu itu, Sabtu 17 Maret 2012, Bolton melakukan lawatan ke White Hart Lane, markas Tottenham Hotspur, pada babak perempat final Piala FA. Babak pertama menyisakan lima menit lagi sebelum jeda turun minum. Terjadi suatu insiden yang membuat semua penonton di stadion terhenyak. Tubuh Muamba tersungkur di lapangan.
Padahal tak ada satu pemain pun dari pihak tim lawan yang melakukan pelanggaran kepada pria berusia 23 tahun itu. Sontak saja kejadian itu membuat tim medis Bolton panik. “Cepat masuk ke lapangan, masuk ke lapangan. Pasti ada suatu masalah besar yang sedang terjadi,” kata dokter klub Bolton Jonathan Tobin, menirukan suara dari fisioterapis Andy Mitchell.
Tobin dan Mitchell pun langsung berlari bergegas menghampiri Muamba yang tengah dikelilingi para pemain dari kedua tim. “Ketika berlari ke dalam lapangan saya berpikir, “Ya Tuhan itu adalah Fabrice’. Saya mengenal keluarga Muamba, dan menganggapnya sebagai teman,” kata Tobin.
Peristiwa itu juga menarik perhatian dari dokter klub Tottenham Shabaaz Mughal. “Saya sedang menyaksikan pertandingan dan melihat Fabrice terjatuh,” katanya. “Saya merasa harus segera menuju ke lapangan dan mengambil peralatan medis.”
Ternyata tak hanya mereka saja yang berusaha menolong Muamba yang sedang mengalami Cardiac Arrest atau penghentian dari kerja jantung. Dokter Andrew Deaner, konsultan kardiologi di London Chest Hospital, yang tengah menonton laga tersebut langsung bergegas ke dalam lapangan.
“Saya melihat Fabrice Muamba roboh dan melihat orang-orang berlarian lalu melakukan kejut jantung kepada dia,” tutur Deaner. “Setelah melihat kejadian itu saya langsung berkata kepada kedua saudara saya, ‘saya harus membantu’. Dan mereka semua setuju.”
Karena detak jantung yang berhenti bekerja, tim medis langsung melakukan dua kali kejutan ke organ vital Muamba itu. Namun sang pemain tak memberikan reaksi. Mereka lalu membawa keluar Muamba dari lapangan dan sempat memberikan sekali kejutan di lorong. “Dia dibawa tim medis dan kami berlari ke dalam lorong. Saya rasa dia kembali diberi kejutan di lorong,” ujar Deaner.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Muamba kembali diberikan kejutan sebanyak 12 kali di dalam ambulans dan ia tetap tak bereaksi. “Total, Fabrice diberikan 15 kali kejutan,” tutur Tobin. “Apalagi selama perjalanan ambulans itu bergoyang dari satu sisi ke sisi yang lain dengan cepat.”
Perjalanan itu sendiri memakan waktu kurang lebih satu jam. Muamba dibawa keluar dari White Hart Lane pada pukul 18.19 dan tiba di rumah sakit jam 19.01. “Kami langsung menuju lab,” kata Deaner. “Saya pun langsung memasang selang infus ke pembuluh darah Muamba dan memberikan obat-obatan.”
Setengah jam mendapatkan perawatan intensif dari tim medis rumah sakit, mukjizat datang menghampiri Muamba. Jantung pemain kelahiran Zaire itu kembali berdetak. Sehingga membuat semua orang terkejut. “Jika Anda pernah menggunakan istilah kata keajaiban, saya kira bisa digunakan pada peristiwa ini,” kata Deaner.
BBC FOOTBALL | SINGGIH SOARES TONCE
Berita Terkait:
Amir Khan Senang Kondisi Muamba Membaik
Adebayor Lega Muamba Sudah Membaik
Manajer Bolton Optimistis Muamba Pulih
Bolton Hanya Pikirkan Muamba
Soal Muambam, Inggris Diasarankan Ikuti Jejak Seri-A
Insiden Muamba Jadi Bahan Evaluasi Liga Primer
Kalimat Pertama Muamba Ketika Sadar
Insiden Cech Turut Andil Selamatkan Muamba
Muamba Mulai Kenali Keluarganya
Redknapp Syok Lihat Muamba Kolaps