Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Makan Tak Teratur Lebih Cerdas  

image-gnews
REUTERS/Cheryl Ravelo
REUTERS/Cheryl Ravelo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi yang diberi makan sesuai permintaan cenderung lebih cerdas saat mereka berusia delapan tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak berusia delapan tahun yang ketika masih balita makan sesuai permintaan dan bukan dijadwalkan oleh ibunya ternyata mempunyai IQ lebih tinggi sekitar 4-5 poin dibandingkan dengan yang makan secara terjadwal.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Essex University dan Oxford University meneliti tiga jenis ibu dan bayi untuk mengetahui hal tersebut. Ketiga tipe tersebut adalah balita yang diberi makan sesuai jadwal, misalnya setiap empat jam, ketika mereka berusia empat minggu; mereka yang dijadwal oleh ibunya, tetapi tidak berhasil; mereka yang tidak dijadwal atau makan sesuai permintaan sang anak.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Avon Longitudinal Study of Parents and Children, sebuah penelitian terhadap lebih dari 10 ribu anak yang lahir di area Bristol pada awal 1990-an. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa makan sesuai permintaan anak ada kaitannya dengan skor IQ yang lebih tinggi pada usia delapan tahun, serta prestasi yang lebih baik dalam tes kurikulum nasional seperti Sats (sejenis tes potensi akademik) pada usia lima, tujuh, 11 dan 14 tahun.

Hasil temuan itu diperoleh setelah memperhitungkan faktor latar belakang seperti pendidikan orang tua, penghasilan keluarga, usia dan jenis kelamin anak, kesehatan saat dilahirkan, dan gaya orang tua. Menurut hasil penelitian yang dikutip oleh situs Daily Mail edisi 18 Maret 2012 tersebut, para ibu yang memberi makan balita mereka sesuai jadwal tertentu biasanya berusia lebih muda, orang tua tunggal, pekerja sosial, dan kurang berpendidikan.

Penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Public Health ini menunjukkan bahwa anak-anak balita yang ibunya berusaha menjadwalkan makan tetapi tidak berhasil ternyata mempunyai hasil yang sama dalam tes Sats dan skor IQ dengan anak-anak yang makan sesuai dengan permintaan.

Dr Maria locovou, dari Institute for Social and Economic Research di Essex University mengatakan, “Perbedaan antara balita yang makan terjadwal dan balita yang makan sesuai permintaan ditemukan baik pada mereka yang minum air susu ibu (ASI) maupun mereka yang minum susu botol.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menambahkan, meskipun perbedaan level IQ berkisar antara empat hingga lima poin itu secara statistik sangat signifikan, tetapi tidak serta merta melejitkan prestasi sang anak.  “Tetapi hal itu akan terlihat,” kata Dr. Locovou.

Dijelaskannya, di dalam kelas dengan 30 murid, seorang anak yang rankingnya tengah-tengah atau ranking 15 bisa naik menjadi ranking 11 atau 12 dengan peningkatan skor IQ empat atau lima poin.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa para ibu yang menjadwal makan balita mereka lebih cenderung cukup tidur dan mempunyai kehidupan yang menyenangkan sebagai orang tua. Namun, ditambahkan bahwa, “Tampaknya terjadi pertukaran: anak-anak yang diberi makan sesuai jadwal menjadi kurang baik dalam prestasi dan tes IQ pada semua usia, sejak usia lima tahun hingga 14 tahun.”

ARBA’IYAH SATRIANI

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.