Viar Bidik Pertumbuhan 85% pada 2012  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 23 Maret 2012 22:13 WIB
Jajaran sepeda motor Viar yang diproduki PT Triangle Motorindo, sebagai Prinsipal Viar Motor Indonesia di Jakarta, Rabu, 21 Maret 2012. (Raju Febrian/TEMPO)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Viar siap menggenjot penjualannya pada 2012 ini. Sepeda motor yang mengklaim dirinya sebagai asli produk Indonesia itu menargetkan pertumbuhan penjualannya hingga 130 ribu unit atau naik 85% dibandingkan tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami optimistis, karena sampai Maret ini penjualan sudah mencapai 15% dari target," kata Akhmad Zafitra Dalie, General Manager Marketing Triangle Motorindo selaku prinsipal Viar, dalam acara 12 Tahun Business Update Viar Motor Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu, 21 Maret 2012.

Pada 2011, Viar mencatat penjualan 70.030 unit yang terdiri dari berbagai model seperti bebek, skutik, motor niaga, dan segmen motor sport. Sumbangan motor bebek merupakan yang terbesar yaitu 46,1% sebanyak 32.284 unit. Motor niaga roda tiga (43,3%) sebanyak 30.323 unit, dan tipe Sport (4,9%) yaitu 3.431 unit disusul tipe Trail dan Matik.

Dalie mengatakan selain pertumbuhan pasar sepeda motor, target Viar akan dicapai lewat pabrik yang akan terus dibangun di areal 20 hektare di kawasan Industri Otomotif Modern Bukit Semarang Baru, Semarang, Jawa Tengah. Kapasitas produksi pabrik Viar saat ini bisa mencapai 76.000 unit per bulan atau 912.000 unit per tahun. "Saat ini produksi kami masih berkisar 10.000 sampai 20.000 unit," kata dia.

Viar yang didukung sekitar 500 dealer di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan akan terus melengkapi model-model mereka. Saat ini Viar sudah memiliki 15 model di semua segmen seperti moped atau bebek, sport, skutik matik, moge sport, moped sport, dan motor niaga.

Untuk harga bebek dan matik Viar membanderol produknya Rp 8-9,9 juta, Sport sekitar Rp 14-16 juta, dan roda 3 Rp 18-22 juta. Miringnya harga motor ini, kata Dalie, karena menggunakan komponen lokal. Adapun sebagian kecil komponen lainnya masih diimpor.

"Dengan demikian kami bisa menekan harga jual menjadi murah. Tapi meski murah tetap berkualitas. Murah tidak sama dengan murahan," klaim Dalie.

RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi